ABSTRAK

Korea Selatan merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang sangat mengutamakan penguatan dalam bidang pertahanan dan keamanan negaranya. Hal ini sehubungan dengan situasi di wilayah Semenanjung Korea yang senantiasa dihantui oleh kemungkinan konflik sehingga mengharuskan Korea Selatan untuk terus meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanannya. Keadaan konfliktual di wilayah Semenanjung Korea ini disebabkan oleh adanya berbagai ancaman dari Korea  Utara  serta  turut  campurnya  beberapa  negara  besar  di  dunia. Keadaan   semacam   ini   membawa   Korea   Selatan   untuk   mengambil keputusan  pemasangan  Terminal  High  Altitude  Area  Defense (THAAD) sebagai sebuah strategi pertahanan negara atas  kemungkinan terjadinya konflik di wilayah Semenanjung Korea. THAAD sendiri merupakan sebuah sistem  pertahanan  rudal  terbaik  miliki  Amerika  Serikat  dengan kemampuan menghalau dan menghancurkan serangan rudal di dalam amupun luar atmosfer sehingga tidak mencapai daratan. THAAD juga memiliki kemampuan radar yang mumpuni, mampu bekerjasama dengan Ballistic Missile Defense System lain, serta berbagai keunggulan lainnya.
Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis mengenai  bagaimana  THAAD  dapat  menjadi  strategic  defense  Korea Selatan  dalam  mengantisipasi  konflik  Semenanjung  Korea.  Sementara untuk menjelaskan subjek penelitian tersebut, penelitian ini akan menggunakan pendekatan neorealis serta teori balance of threat dengan metode penelitian eksplanatif kualitatif. Sebagai hasil dari penelitian ini, disimpulkan bahwa THAAD dapat menjadi strategic defense Korea Selatan dalam mengantisipasi konflik Semenanjung Korea dengan menjadi respon berupa pertahanan atas potensi konflik kawasan serta ancaman-ancaman yang dimiliki oleh Korea Utara.

Kata kunci: Terminal High Altitude Area Defense, neorealisme, balance of threat.