ABSTRAK

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selaku garda terdepan dalam
menjaga  wilayah  Indonesia,  memiliki  peran  penting  dalam  mengawasi atas masuknya barang-barang illegal dari adanya kegiatan perdagangan internasional lintas negara. Barang-barang illegal tersebut menjadi topik dalam penelitian ini karena tidak dapat melewati daerah pabean karena Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memiliki wewenang dalam melakukan penegahan atas masuknya barang tersebut
Teknik  pengumpulan  data  menggunakan  pendekatan  kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa field research dan wawancara. Analisis data menggunakan analisa data kualitatif yang terdiri dari tahap dokumentasi, pengelompokan, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Kerangka pemikiran penelitian ini berawal dari analisis formulasi dan implementasi dengan konsep globalisasi, konsep border security internasional, dan konsep transnational crime.
Diketahuinya jenis dan jumlah barang yang dilakukan penegahan
oleh Ditjen Bea dan Cukai, dapat memberi manfaat terhadap pemerintah dalam melakukan regulasi dan membantu dalam mengedukasi masyarakat mengenai  prosedur  kepabeanan.  Setelah  dilakukannya  penelitian dilapang, ditemukan barang larangan Kementeriaan Kesehatan yang mendominasi angka tegahan. Pada akhirnya penelitian ini mampu mengidentifikasi penyebab tingginya angka kasus tersebut.

Kata Kunci :Ditjen Bea dan Cukai, Transnational Crime, Border security, Barang Tegahan, Pengawasan.