×
ABSTRAK
Pembangunan ekonomi merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perekonomian melalui sektor-sektor ekonomi suatu daerah. Pembangunan ekonomi memiliki indikator-indikator yang menjadi tolok ukur dan sifatnya harus dipenuhi, antara lain pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu peningkatan output yang di hasilkan oleh sektor-sektor ekonomi yang berdampak pada meningkatnya akumulasi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Selama ini pemerintah daerah selalu mengupayakan kebijakan untuk meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut merupakan hal yang wajar karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan nilai akumulasi PDRB, dan akan berdampak pada tingginya PDRB perkapita suatu daerah. Indikator PDRB perkapita suatu daerah dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi yang ideal harus mengupayakan pertumbuhan dan pemerataanpembangunansektorekonomiyangmanaberdampakpadapemerataan pendapatan. Sektor pertertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor utama dimana sektor tersebut pada 2014 berkontribusi sebesar 14% total PDRB Kabupaten Sleman. Sektor pertanian menjadi penggerak dalam upaya mendorong terjadinya pembangunan diKabupaten Sleman. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui basis atau tidaknya sektor pertanian dan mengidentifikasi seberapa besar sektor pertanian berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan pendapatan antar Kecamatan di Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan yaitu analisis Location Quontient (LQ) dan IndeksWilliamson.Hasil Analisis Location Quontient (LQ) sektor pertanian tiap Kecamatan di Kabupaten Sleman pada tahun 2010-2014 tergolong dalam sektor basis kecuali KecamatanGodean,Gamping,Mlati,Depok,Ngaglik,danSleman.NilaiLQdalam kurun waktu tersebut juga mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Indeks Williamson, sektor pertanian masing-masing Kecamatan di Kabupaten Sleman berperan dalam mengurangi ketimpangan pendapatan kecuali Kecamatan Moyudan, Godean, Gamping, Mlati, Prambanan, Ngaglik, dan Pakem. Peranan ini dapat dilihat dari hasil analisis bahwa ketimpangan pendapatan semakin meningkat ketika PDRB sektor pertanian dikeluarkan dari perhitungan. Rekomendasi pembangunan sektor pertanian di kabupaten sleman yaitu meningkatkan kapasitas produksi dan standarisasi produk pertanian pada sektor pertanian basis. Agroindustri perlu dikembangkan pada kecamatan yang ketimpangan sedang hingga tinggi. Program Intenstifikasi pertanian perlu dilaksanakan pada sektor pertanian nonbasis.