×
Latar Belakang : Suhu terlalu tinggi akan menyebabkan kelelahan akibat menurunnya efisiensi kerja, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, aktivitas organ pencernaan menurun, suhu tubuh meningkat dan produksi keringat meningkat. Kelelahan kerja akan meningkat dengan semakin lama pekerjaan dilakukan tanpa istirahat yang cukup. Semakin lama masa kerja seseorang maka semakin tinggi juga tingkat kelelahan karena menimbulkan perasaan jenuh akibat kerja monoton yang berpengaruh terhadap tingkat kelelahan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan panas dan masa kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian pengecoran logam CV Bonjor Jaya Klaten.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel didapatkan dengan teknik Sampling Jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel yaitu sebesar 35 pekerja. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pengukuran tekanan panas dengan menggunakan Heat Stress Area Monitor, pengukuran kelelahan kerja menggunakan Reaction Timer dan pengumpulan data karakteristik responden dengan metode pengukuran dan wawancara. Teknis pengolahan dan analisis data menggunakan Uji Correlation Spearman menggunakan dengan SPSS versi 23. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan tekanan panas dan kelelahan kerja dengan nilai signifikansi p value = 0,0001 dengan koefisien korelasi 0,980 ke arah positif (+) yang artinya semakin tinggi tekanan panas, semakin tinggi kelelahan kerja yang dialami pekerja dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja dan kelelahan kerja dengan nilai signifikansi p value = 0,375. Simpulan : Ada hubungan tekanan panas dengan kelelahan kerja dan tidak ada hubungan masa kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian pengecoran logam CV Bonjor Jaya Klaten.