Penulis Utama | : | Devi Ratri Mahanani |
NIM / NIP | : | D0414018 |
ABSTRAK
Asia Selatan merupakan salah satu kawasan yang membentuk organisasi regional sebagai wadah kerjasama antar negara. Organisasi kerjasama tersebut adalah South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) yang didirikan pada tahun 1985. SAARC terdiri dari delapan negara anggota, yakni India, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Bhutan, Maladewa, Nepal, dan Afghanistan. Perkembangan SAARC tergolong lambat dan cenderung stagnan. Kondisi ini dikarenakan kerjasama di kawasan tersebut dibangun di atas konflik antarnegara yang masih bergulir hingga saat sekarang. Selain konflik, dinamika SAARC juga dilihat dari bagaimana keberadaan nilai (shared values) dan norma (shared norms) sebagai elemen non-fisik yang seharusnya menjadi pedoman bagi koordinasi SAARC. Instabilitas hubungan negara-negara anggota menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan SAARC, terutama dalam tujuannya untuk menciptakan integrasi di kawasan. Banyaknya agenda regional yang terganggu juga menghambat progres dalam mencapai tujuan kerjasama. Perekonomian di Asia Selatan didominasi oleh India dan ketidakseimbangan kemampuan ekonomi diperburuk dengan partisipasi yang rendah dari negara-negara anggota SAARC, terutama dalam hal perdagangan intraregional pasca bergulirnya SAFTA sejak tahun 2006.
Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan dan menganalisis stagnasi SAARC dalam mengupayakan kerjasama di Asia Selatan, berdasarkan faktor- faktor yang diidentifikasi berkaitan dengan kondisi ini. Sementara itu, untuk menjelaskan subjek dari penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Regionalisme yang didukung konsep Bandwagoning dan Shadow of the Future untuk menganalisis dinamika kerjasama di Asia Selatan dalam lingkup SAARC itu sendiri. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori English School untuk melihat bagaimana eksistensi shared values dan shared norms di dalam SAARC sebagai salah satu unsur penting di dalam sebuah organisasi kerjasama regional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif kualitatif. Sebagai hasil dari penelitian ini, disimpulkan bahwa stagnasi yang dialami SAARC dalam mengupayakan kerjasama di Asia Selatan disebabkan oleh kegagalan negara-negara anggota dalam berkoordinasi untuk mewujudkan region yang damai dan kondusif. Oleh sebab itu, perkembangan ekonomi berjalan lambat dan tidak signifikan, serta meminimalisasi optimisme negara-negara anggota terhadap SAARC dalam rangka mewujudkan tujuan mereka melalui kerjasama regional.
Kata kunci: SAARC, Stagnasi, Regionalisme, Bandwagoning, Shadow of the Future, English School
Penulis Utama | : | Devi Ratri Mahanani |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0414018 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Stagnasi South Asian Association For Regional Cooperation (Saarc) dalam Mengupayakan Kerjasama di Asia Selatan |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FISIPOL - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Hubungan Internasional |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FISIP, Prog. Studi Hubungan Internasional - D0414018-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M.Sc |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp unpublish |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|