Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) bank syariah di sembilan negara utama yang berkontribusi terhadap aset bank syariah internasional, yaitu Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, UAE, Kuwait, Qatar, Turki, Bahrain, dan Pakistan pada tahun 2014. 2015, dan 2016.Dalam penelitian ini CSR dinilai berdasarkan standar pengungkapan yang sesuai dengan prinsip syariah, yaitu Islamic Social Reporting Disclosure Index (ISRDI). Penelitian ini juga meneliti dampak dari ISRDI terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity). Data sekunder dikumpulkan dari masing-masing laporan tahunan dan laporan keuangan perbankan syariah.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar perbankan syariah masih kurang dalam melakukan pengungkapan CSR mereka yang sesuai dengan prinsip syariah.Secara keseluruhan skor ISRDI masih berada di bawah rata-rata (45% pada tahun 2014, 47% pada tahun 2015, dan 44% pada tahun 2016). Lebih lanjut, tema Lingkungan merupakan tema ISRDI yang paling rendah, yaitu 9% pada tahun 2014, 13% pada tahun 2015, dan 10% pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan sangat rendahnya perhatian perbankan syariah terhadap tanggung jawab lingkungan. Sebaliknya, tema Tata Kelola Perusahaan merupakan tema ISRDI yang paling tinggi diungkapkan, yaitu 84% pada tahun 2014, 85% pada tahun 2015, dan tetap 85% pada akhir 2016. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengungkapan CSR pada bank syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA.Meskipun demikian CSR terbukti tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini mengandung implikasi agar kedepannya perbankan syariah lebih memperhatikan pengungkapan tanggung jawab sosial mereka terutama untuk tema lingkungan. Selain itu, hasil penelitian ini  bisa menjadi bahan pertimbangan bagi AAOIFI untuk mengembangkan standar pelaporan CSR yang lebih tepat bagi perbankan syariah.