×
Pada masa Mesir Kuno, musik menjadi hal yang sakral dan dilindungi oleh hukum adat. Sehingga selama ribuan tahun musik Mesir tidak berkembang. Hal ini sangat disayangkan, karena hasil karya seni bersifat stagnan dan menghilangkan daya cipta seniman sejati. Namun pada tahun 1920-1970, musik Mesir kembali bangkit menjadi negara yang maju dalam bidang Musik di kawasan Timur Tengah.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang akan mengungkapkan secara jelas mengenai bukti empiris yang didapat. Data penelitian ini diperoleh dengan studi pustaka yang dianalisis menggunakan teori transformasi budaya yang menyebabkan adanya perubahan sosio-kulturaldalam suatu masyarakat. Teori evolusi budaya pun turut menguatkan analisis mengenai transformasi genre yang dialami musik Mesir tahun 1945-1970.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa: pertama, transformasi genre yang terjadi pada musik mesir tahun 1945-1970 secara berturut-turut adalah musik pop mesir, musik folk yang meliputi musik sha’?d?, musik sawah?li, dan musik badui, kemudian musik Al-J?l, dan musik Sa’abi.Transformasi genre musik ini dipengaruhi oleh faktor politik, faktor geografis, faktor sosial yang dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat. Kedua, pengaruh transformasi genre musik terhadap gaya hidup yang terlihat jelas pada gaya berpakaian, gaya rambut dan asesoris yang beredar di masyarakat. Terlihat pula sikap masyarakat yang terpengaruh oleh tema lagu sedang berkembang saat itu. Penggunaan musik pada acara-acara pernikahan dan munculnya tempat khusus untuk menikmati musik juga memperkuat bahwa musik sudah menjadi bagian gaya hidup yang penting.