×
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui persebaran tingkat kerawanan longsorlahan di Kecamatan Ngebel. 2) Mengetahui persebaran permukiman di kawasan rawan bencana longsor lahan di Kecamatan Ngebel.
Penelitian ini menggunakan metode skoring untuk mengetahui kerawanan longsorlahan dan metode interpretasi citra secara visual untuk mengetahui persebaran permukiman. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah satuan lahan, adapun populasi dari penelitian ini adalah lahan yang ada di Kecamatan Ngebel dan sampel dalam penelitian ini yaitu satuanlahan dan administrasi yang ada di Kecamatan Ngebel.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi untuk mengambil data tentang karakteristik tanah sebagai faktor yang digunakan untuk menghitung tingkat kerawanan longsorlahan, interpretasi citra digunakan untuk memperoleh data penggunaan lahan Kecamatan Ngebel, Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 1) Analisis tingkat kerawanan longsor lahan digunakan dengan skoring dan overlay 2) Analisis persebaran permukiman dilakukan dengan metode interpretasi citra secara visual serta untuk mengetahui persebaran permukiman di kawasan rawan longsorlahan digunakan teknik overlay peta persebaran kerawanan longsor lahan dengan peta persebaran permukiman.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) Tingkat Kerawanan longsorlahan di Kecamatan Ngebel terbagi menjadi dua yaitu Tingkat Kerawanan longsorlahan sedang pada 57 satuan lahan yang memiliki luasan sebesar 5884,80 Ha atau 87,79% dan Tingkat kerawanan longsorlahan tinggi pada 6 satuan lahan yang memiliki luasan sebesar 885,23 Ha atau 13,05% dari luas keseluruhan Kecamatan Ngebel. 2) Persebaran permukiman di Kecamatan Ngebel tersebar pada tingkat kerawanan sedang yaitu sebanyak 9 satuan lahan dan 0 satuan lahan atau tidak terdapat permukiman pada kerawanan longsor lahan tinggi.