×
Penelitian ini membahas tentang program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 1975-1997. Pokok permasalahannya adalah latar belakang dilaksanakannya program TRI di Kabupaten Pekalongan, pelaksanaan program TRI di Kabupaten Pekalongan tahun 1975-1997, dan perubahan ekonomi petani di Kabupaten Pekalongan setelah dilaksanakannya program TRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi: 1. Heuristik, 2. Kritik Sumber, 3. Interpretasi, dan 4. Historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dilaksanakannya program TRI di Kabupaten Pekalongan adalah untuk meningkatkan produksi gula dan mengganti sistem tanam tebu yang sebelumnya menggunakan sistem sewa tanah. Pelaksanaan program TRI menyebabkan perubahan status petani dari petani subsisten menjadi petani komersial dengan menanam tebu yang merupakan tanaman komoditas melalui intensifikasi dan bimbingan dalam program TRI. Selain itu, kehidupan tradisional petani seperti gotong royong telah digantikan dengan sistem kehidupan ekonomi rasional, yaitu segala macam pekerjaan dilakukan dengan menggunakan upah. Hal itu mendorong berkembangnya rasionalisasi produksi dan proses industrialisasi di pedesaan. Kemudian pendapatan yang diperoleh petani dari menanam tebu lebih rendah daripada pendapatannya ketika menanam padi dan palawija. Rendahnya pendapatan dari menanam tebu membuat antusias dari petani untuk mengikuti program TRI menurun. Hal itu berdampak pada menurunnya produktivitas gula yang kemudian berpengaruh pada jumlah pendapatan petani yang berkurang, seperti yang terjadi pada tahun giling 1991/1992 dengan jumlah pendapatan yang diterima petani, yaitu Rp2.640.500,00 dan pada tahun giling 1992/1993 jumlah pendapatan petani adalah Rp1.905.650,00. Terjadinya penurunan pendapatan pada tahun giling 1992/1993 disebabkan produksi gula yang mengalami penurunan.