×
Pembangunan proyek kontruksi banyak menimbulkan dampak bagi lingkungan yaitu berupa emisi gas CO2. Proyek konstruksi juga membutuhkan energi yang cukup besar dalam proses pelaksanaannya. Banyak dampak lingkungan yang dapat terjadi karena proses proyek konstruksi dan dari efek tersebut diperlukan upaya – upaya untuk mengurangi dan memperbaiki keadaan lingkungan. Proses proyek konstruksi dengan pekerjaan beton konvensional pada gedung/rumah diduga juga salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca dan mengkonsumsi energi yang cukup besar.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui unit proses apa saja pada pekerjaan beton konvensional yang melepaskan emisi gas rumah kaca serta menganalisis unit proses mana yang menjadi titik kritis dari setiap tahap konstruksi.
Analisis perhitungan dalam penelitian ini untuk mengetahui emisi gas rumah kaca dalam pekerjaan beton konvensional konstruksi rumah dua lantai dengan menggunakan metode Life Cycle Analysis. Pelepasan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan metode LCA pada setiap unit proses dari tahapan konstruksi dikonversikan dengan aplikasi TRACI 2.1. penelitian ini meninjau pada tahapan produksi bahan baku material dan pekerjaan beton konvensional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik kritis pada pekerjaan beton konvensional terletak pada tahapan konstruksi pengolahan bahan baku yaitu proses produksi semen sebesar 40,34 % dari total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan setiap tahap konstruksi beton konvensional. Maka perlu upaya yang lebih dalam mengurangi emisi gas rumah kaca pada proses produksi semen dalam mendukung tercapainya beton konvensional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.