Penulis Utama : Dyan Radite Wijaya Putra
NIM / NIP : I0111029
×

ABSTRAK

Jalan Brigjend Slamet Riyadi adalah salah satu jalan kolektor primer yang melayani pergerakan transportasi Kota Surakarta. Jalan ini termasuk di dalam zona Central Business Distrik (CBD) sehingga banyak kendaraan melewati jalan ini. Volume lalu lintas yang relatif tinggi di Jalan Brigjend Slamet Riyadi mempengaruhi kinerja simpang di sepanjang jalan ini. Persimpangan yang ada di sepanjang ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi sudah dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) untuk  mengatur perilaku kendaraan saat berada di persimpangan agar konflik-konflik yang terjadi bisa dihindari. Dengan demikian maka potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas dapat dihindari atau diminimalisasi. 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja simpang bersinyal di ruas jalan Brigjend Slamet Riyadi yaitu Simpang Empat Ngapeman, Simpang Empat Pasar Pon dan Simpang Empat Nonongan. Analisis kinerja simpang bersinyal membutuhkan data yang diperoleh dari survei volume kendaraan, geometrik simpang, dan waktu sinyal. Data panjang antrian di lapangan digunakan sebagai data pembanding dengan hasil analisis kinerja simpang bersinyal. Analisis kinerja simpang bersinyal menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode Highway Capacity Manual (HCM) 2010. Tiap metode analisis dilakukan berbagai skenario diantaranya skenario model dasar (base model), Widodo (1997), dan Gati (2009).   Hasil analisis kinerja simpang bersinyal berdasarkan panjang antrian menunjukkan bahwa metode MKJI 1997 dengan skenario Gati (2009)  memiliki hasil yang lebih mendekati data lapangan dibandingkan dengan hasil analisis perangkat lunak PTV Vistro dengan skenario yang sama. Persentase simpangan panjang antrian metode MKJI 1997 dengan skenario Gati (2009) pada Simpang Empat Ngapeman di pendekat barat  87,8 % (Pagi) dan 84,3 % (Sore); dan di pendekat utara sebesar 26,7 % (Pagi) dan 15,6 % (Sore). Pada Simpang Empat Pasar Pon, persentase simpangan di pendekat barat 3,3 % (Pagi) dan 22,9 % (Sore); dan di pendekat selatan 60 % (Pagi) dan 85,4 % (Sore). Sedangkan pada Simpang Tiga Sriwedari, persentase simpangan di pendekat barat 84,3 % (Pagi) dan 13,9 % (Sore); di pendekat utara 36,1 % (Pagi) dan 32 % (Sore); dan di pendekat selatan 38,2 % (Pagi) dan 5,5 % (Sore). Adapun tingkat pelayanan simpang hasil analisis metode MKJI 1997 dan perangkat lunak PTV Vistro berada pada kategori sama walaupun memiliki referensi yang berbeda. Tingkat pelayanan (level of service) Simpang Empat Ngapeman, Simpang Empat Pasar Pon dan Simpang Empat Nonongan secara berurutan berada pada kategori C, C, C (pagi) dan D, B, D (sore).  

Kata kunci : simpang bersinyal, kinerja simpang, MKJI 1997, PTV Vistro

×
Penulis Utama : Dyan Radite Wijaya Putra
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0111029
Tahun : 2018
Judul : Perbandingan Kinerja Simpang Bersinyal menggunakan Metode Mkji 1997 dan Perangkat Lunak Ptv Vistro (Studi Kasus Simpang Empat Ngapeman, Simpang Empat Pasar Pon dan Simpang Empat Nonongan Kota Surakarta)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2018
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Program Teknik Sipil-I0111029-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Budi Yulianto S.T., M.Sc., Ph.D.,
2. Setiono, S.T., M.Sc.,
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.