×
Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian dari sektor pertanian, Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya. Rata-rata produksi kopi dan luas lahan tertinggi di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Temanggung. Kledung merupakan kecamatan penghasil kopi Arabika tertinggi di Kabupaten Temanggung. Pemasaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam menghubungkan produsen dengan konsumen Perlu dilakukan studi mengenai lembaga pemasaran, diharapkan bisa dijadikan referensi agar dapat menyalurkan komoditi dengan cepat dan tepat. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelembagaan pemasaran, dan margin pemasaran kopi Arabika di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dipilih secara purposive di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Penenentuan informan menggunakan metode snowball sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data MilesHuberman dan analisis margin pemasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan pada pemasaran kopi arabika di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung terdiri dari 6 lembaga pemasaran. Yaitu petani, pedagang pengumpul desa, pengumpul pengolah, pedagang kota, kelompok tani, dan perusahaan eksportir. Setiap lembaga pemasaran menjalankan fungsi pemasarannya masing – masing. Petani menjalankan fungsi penjualan, pengangkutan, penanggungan resiko dan informasi pasar. Pedagang pengumpul desa menjalankan fungsi pembelian, penjualan, informasi pasar dan penyedia dana. Pengumpul pengolah, pedagang kota dan kelompok tani menjalankan fungsi pembelian, penjualan, pemrosesan, penyimpanan, pengangkutan, informasi pasar, penyedia dana dan penanggungan resiko. Terdapat 6 saluran pemasaran, saluran pemasaran 1 dengan margin Rp 857,00 - Rp 2.857,00. Saluran pemasaran 2 dengan margin Rp 2.429,00 - Rp 4.429,00. Saluran pemasaran 3 dengan margin 2.429,00 - Rp 4.429,00. Saluran pemasaran 4 dengan margin Rp 857,00 - Rp 2.857,00. Saluran pemasaran 5 dan 6 dengan margin 2.429,00 - Rp 4.429,00. Permintaan kopi Arabika Kledung lebih banyak daripada penawaran. Kopi yang di ekspor jumlahnya lebih tinggi dari pada yang dijual di dalam negeri menyebabkan kopi Arabika kurang dikenal di pasar dalam negeri. Petani tidak berperan dalam menentukan harga. Petani sebaiknya mengurangi untuk menjual kopi dalam bentuk cherry merah namun menjual kopi dalam bentuk green bean untuk meningkatkan penerimaan yang diterima petani. Petani disarankan untuk menggunakan saluran 5 atau 6 sebab margin yang didapatkan lebih besar yang diharapkan dengan saluran pemasaran ini lebih mensejahterakan petani. Bagi lembaga pemasaran selain petani seluruh komponen lembaga pemasaran yang ada di Kecamatan Kledung diharapkan bekerjasama untuk tidak banyak menjual kopi kepada pedagang kota atau eksportir. Bagi pemerintah (dinas terkait). Pemerintah sebaiknya memberikan pelatihan kepada lembaga – lembaga pemasaran, selain itu juga memasilitasi barista agar tersertifikasi supaya semakin dipercaya akan kualitas dan pengolahan kopi ketika ada tamu dari luar dan ingin mencoba kopi Arabika. Pemerintah juga bisa bekerjasama dengan instansi pendidikan untuk pengembangan pemasaran kopi Arabika di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.Pemerintah diharapkan meningkatkan lagi upaya untuk melakukan promosi dan memperluas jaringan yang berkaitan dalam mensejahterakan petani kopi Arabika di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung