×
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara sebagai penyebab utama kematian pada wanita di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Kanker serviks dapat disembuhkan jika dideteksi pada tahap awal. Salah satu metode deteksi dini kanker serviks yang paling banyak digunakan adalah tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor biopsikososial penggunaan tes inspeksi visual asam asetat di Kabupaten Sragen menggunakan analisis jalur. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2018, menggunakan perbandingan 1:3 antara kelompok kasus dan kontrol. Variabel dependen adalah penggunaan tes IVA. Variabel independen adalah niat, efikasi diri (persepsi kendali perilaku), persepsi manfaat, persepsi hambatan, sikap, norma subjektif, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, dan jumlah anak yang dimiliki. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur pada STATA 13. Hasil: Penggunaan tes IVA dipengaruhi secara langsung oleh niat (b=3.50; CI95%=1.20 hingga 5.79; p=0.003), persepsi hambatan (b=-5.98; CI95%=-8.83 hingga -3.13; p<0.001), persepsi manfaat (b=5.21; CI95%=1.98 hingga 8.44; p=0.002), dan jumlah anak (b=4.23; CI95%=1.61 hingga 6.86; p<0.001). Penggunaan tes IVA juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh sikap, norma subjektif, efikasi diri, pendidikan, pengetahuan, persepsi kerentanan, dan persepsi keseriusan. Kesimpulan: Penggunaan tes IVA dipengaruhi secara langsung oleh niat, persepsi manfaat, persepsi hambatan,dan jumlah anak. Penggunaan tes IVA juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh sikap, norma subjektif, efikasi diri, pendidikan, pengetahuan, persepsi kerentanan, dan persepsi keseriusan.
Kata Kunci: determinan, biopsikososial, tes IVA, analisis jalur