×
Komunikasi merupakan aktivitas yang melibatkan dua belah pihak atau lebih untuk saling bertukar informasi. Informasi disimpan dan digunakan pada saat yang sesuai untuk penerapannya. Informasi di era digital kini mudah diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun dan dengan derasnya informasi yang mengalir cepat orang-orang yang ketinggalan informasi dikikis sedikit demi sedikit. Namun, seiring dengan derasnya informasi yang kita dapat, keotentikan informasi tersebut menjadi sulit untuk dibuktikan. Seorang humas yang salah satu tugasnya adalah untuk membangun dan menjalin hubungan dengan dengan publiknya, perlu mengkomunikasikan informasi – informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publiknya agar terbangun dan terjaga kepercayaan mereka terhadap instansi humas bekerja. Dengan maraknya informasi palsu di ruang publik, opini publik yang telah terbangun menjadi goyah dan akan runtuh apabila informasi tersebut tidak dicegah dan ditangkal. Diskominfo mengenalkan publiknya tentang pentingnya literasi digital supaya mereka dapat lebih bijak dalam mengelola, memperoleh dan mengirim informasi, mereka mengenalkan literasi digital melalui organisasi perpanjangan mereka, Kelompok Informasi Masyarakat yang dapat memberi dan menyebarkan akses terhadap informasi serta sebagai penyerap aspirasi masyrakarat kepada daerah – daerah yang sulit terjamah informasi mengenai pemerintah. Tak hanya itu, Diskominfo juga menghadir sebagai pembicara untuk Mata Kuliah Korporat bersama PT. Pertamina di Universitas Kristen Petra, di sana mereka membahas tentang Hoax dan SARA serta bagaimana cara mengidentifikasi dan melaporkannya kepada pemerintah. Dengan adanya Badan Koordinasi Kehumasan Provinsi Jawa Timur pula, kegiatan kehumasan antar dinas di daerah Jawa Timur dapat terkoordinasi dan terjalin dengan baik, Bakohumas juga rutin menggelar diskusi yang dihadiri oleh humas dari dinas – dinas di Jawa Timur untuk membahas topik seputar kehumasan. Maka dengan memperkenalkan literasi digital kepada publik, citra baik pemerintah tidak akan mudah tegoyahkan meskipun dengan adanya informasi palsu yang bertebaran karena publik sudah dapat membedakan manakah informasi yang valid dan mana yang tidak valid.