×
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah koherensi tuturan pada penderita skizofrenia di RSJD Surakarta?; (2) bagaimanakah inkoherensi tuturan pada penderita skizofrenia di RSJD Surakarta?
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) memaparkan koherensi tuturan pada penderita skizofrenia di RSJD Surakarta, dan (2) memaparkan inkoherensi tuturan pada penderita skizofrenia di RSJD Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan pragmatik maksim relasi prinsip kerja sama Grice. Sumber data dalam penelitian ini adalah penderita skizofrenia di RSJD Surakarta. Data yang terdapat pada penelitian ini adalah data lisan berupa tuturan- tuturan yang mengandung koherensi dan inkoherensi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik sadap dan simak-libat-cakap. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) koherensi pada tuturan penderita skizofrenia berjumlah 16 data dengan persentase 27,11 persen, (2) inkoherensi pada tuturan penderita skizofrenia berjumlah 43 data dengan persentase 72,88 persen dan dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu (a) inkoherensi utuh dan (b) inkoherensi sebagian. Kecenderungan inkoherensi tuturan penderita skizofrenia dijumpai pada inkoherensi sebagian dengan model tuturan Koherensi+(Koherensi-Inkoherensi) berjumlah 9 data. Dengan demikian penderita lebih banyak memberikan kontribusi yang inkoherensi daripada koherensi.