ABSTRAK

Dalam suatu jaringan perdagangan terdapat interaksi yang terjalin antara satu aktor dengan yang lain. Hubungan antar aktor ini berdasarkan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan mengakar dalam jaringan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Menjelaskan jaringan sosial yang terjalin di petani Tawangmangu hingga konsumen di Pasar Legi Kota Surakarta. 2) Mengetahui distribusi margin dalam jaringan sosial ekonomi perdagangan. 3) Menjelaskan tingkatan jaringan perdagangan wortel yang terjalin di petani Tawangmangu hingga konsumen di Pasar Legi Kota Surakarta. 4) Menjelaskan derajad dan bentuk keterlekatan tindakan ekonomi pelaku ekonomi dalam perdagangan wortel. Dalam penelitian ini berfokus pada jaringan sosial oleh Mitchell J. Clyde, dan keterlekatan relasional oleh Granovetter. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dan wawancara mendalam. Informan yang dipilih merupakan petani, penebas, pengepul di Blumbang, Tawangmangu, dan pedagang, konsumen di Pasar Legi Kota Surakarta.  Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Terdapat dua saluran jaringan yang berbeda yang mempengaruhi hubungan sosial diantara petani, penebas, pengepul, pedagang Pasar Legi, dan konsumen dalam jaringan tersebut. 2) Distribusi margin di dalam kedua jaringan ini memiliki perbedaan karena jumlah perantara di dalamnya. 3) Tingkatan pada jaringan perdagangan ini dilihat dengan jaringan sosial mikro dan jaringan sosial meso. 4) Bentuk keterlekatan di dalam jaringan sosial ini adalah bentuk keterlekatan relasional, keterlekatan relasional merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara para aktor dan derajad keterlekatan yang ada  dalam jaringan sosial ekonomi perdagangan ini memiliki derajad keterlekatan yang kuat.
 
Kata Kunci : Jaringan Sosial, Keterlekatan, Perdagangan