ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat isu diskriminasi gender dalam lingkungan kerja dengan praktik yang terjadi di AJB Bumiputera 1912 Kantor Pemasaran Asuransi Jiwa Korporasi Cabang Surakarta. Bertujuan untuk membuktikan eksistensi fenomena diskriminasi gender dan menemukan solusi yang tepat bagi perusahaan.
Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menginterpretasikan dan mengarsipkan kondisi saat ini. Data primer diperoleh dengan melakukan kegiatan observasi selama satu bulan dan wawancara kepada karyawan baik laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian dianalisis dengan mendeskripsikan hasil observasi dan seluruh hasil wawancara perseorangan kemudian dibandingkan satu dengan lainnya sehingga diperoleh garis merah yang menunjukkan kebenaran informasi.
Hasil analisis data membuktikan bahwa permasalahan justru ditemukan pada sistem perusahaan bukan interaksi sosial dalam pekerjaan. Diskriminasi gender tercermin dalam ketidaksetaraan hak-hak karyawan (hak jaminan kesehatan, hak cuti) dan peraturan perusahaan (proses rekrutmen, mutasi). Perusahaan menawarkan satu alternatif sistem dengan harapan untuk mengatasi masalah yang ada, namun sistem dan peraturan lama belum dihapuskan tanpa alasan yang jelas. Kesadaran karyawan terhadap isu diskriminasi gender cukup tinggi, usaha mereka dalam menanggulangi permasalahan tersebut lebih efektif dibandingkan solusi perusahaan. Karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Pemasaran Asuransi Jiwa Korporasi Cabang Surakarta memiliki hubungan interpersonal yang baik sehingga diskriminasi gender tidak ditemukan dalam keseharian lingkungan kerja, setiap orang menilai koleganya sebagai manusia yang setara. Kesejajaran terlihat pula pada kesempatan meniti tangga karir bagi karyawan perempuan maupun laki-laki.
Berdasarkan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa kunci menanggulangi diskriminasi dan mencapai kesetaran gender terletak pada kualitas sumber daya manusia dan respon mereka terhadap isu yang terjadi. Perusahaan harus ikut andil untuk menyesuaikan sistem yang sudah tidak relevan dengan keadaan lingkungan kerja saat ini dan mempertimbangkan aspirasi karyawan dalam mengambil keputusan.
Kata Kunci: Diskriminasi Gender, Kesetaraan Gender