×
Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Komoditas ini dikatakan komoditas yang strategis karena dapat mempengaruhi seluruh kebijakan dalam suatu negara yang pangan pokoknya adalah beras. Indonesia merupakan daerah yang memiliki potensi yang sangat baik pada sektor pertanian, sehingga Indonesia di tingkat internasional merupakan salah satu produsen sekaligus konsumen beras yang besar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya konsumsi beras, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras, dan menganalisis elastisitas permintaan beras di Kabupaten Kudus. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Metode pengambilan lokasi secara purpossive dan pengambilan sampel dengan metode Simple Random Sampling. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, pencatatan, recall method, dan dokumentasi. Metode analisis data secara deskriptif dengan analisis rata-rata serta analisis data panel menggunakan metode Random Effect Models dengan software STATA v14.2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya rata-rata konsumsi beras tingkat rumah tangga sebesar 22,020 kg/bulan, untuk konsumsi per kapita per hari dengan hasil 244,667 gram/hari/kapita hasil tersebut lebih rendah dengan selisih 30,333 gram dari ketetapan PPH tahun 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras tingkat rumah tangga di Kabupaten Kudus diketahui dengan metode Analisis Data Primer. Hasil tes Hausman dan Breusch-Pagan menunjukkan bahwa hipotesis nol adanya efek individu diterima, sehingga Random Effect Models digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras tingkat rumah tangga di Kabupaten Kudus. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras yaitu pendapata, jumlah anggota keluarga, harga beras, harga kedelai, dan tingka inflasi. Koefeisien elastistas harga beras (-0.1943142) bersifat inelastis. Beras merupakan barang inferior (-0.0435502). Beras bersifat komplementer terhadap harga kedelai (-1.149466).