Penulis Utama | : | Dinda Sukma Kartika |
NIM / NIP | : | C0514012 |
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang budaya makan rijsttafel yang berkembang di Surakarta tahun 1904-1942. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah latar belakang munculnya budaya kuliner rijsttafel di Surakarta, perkembangan budaya kuliner rijsttafel di Surakarta pada tahun 1904-1942, dan dampak dari budaya kuliner rijsttafel terhadap masyarakat Surakarta tahun 1904-1942.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi: 1. Heuristik, 2. Kritik Sumber, 3. Interpretasi, dan 4. Historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer penelitian ini berupa arsip kartu menu jamuan makan yang diadakan oleh Keraton Mangkunegaran tahun 1929, 1933, 1937, 1938, 1939, 1940, 1941; foto jamuan makan yang diadakan Keraton Kasunanan maupun Mangkunegaran; foto jamuan makan yang diadakan oleh keluarga Eropa; arsip iklan hotel, restoran, toko roti, dan produsen makanan lainnya di Surakarta pada awal abad 20. Sementara itu, sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa referensi, artikel, laporan penelitian, dan karya ilmiah yang relevan dengan tema.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang munculnya budaya kuliner rijsttafel di Surakarta merupakan wujud pertemuan budaya Jawa dan Eropa pada masa kolonial Belanda yang disebut sebagai kebudayaan Indis. Rijsttafel adalah kebiasaan makan nasi beserta lauk pauk yang dihidangkan secara spesial. Perkembangan budaya makan masyarakat Surakarta dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu: awal mula akulturasi budaya makan rijsttafel (tahun 1904-1920), perkembangan rijsttafel melalui pendidikan dan modernisasi (tahun 1920-1940), rijsttafel di akhir kekuasaan kolonial (tahun 1940-1942). Budaya kuliner rijsttafel dapat berkembang dengan baik di Surakarta karena kedua penguasa Surakarta terbuka terhadap budaya asing. Pada perkembangannya, rijsttafel tidak hanya hadir di dalam rumah tangga orang Eropa tetapi juga hadir di keraton, hotel, dan restoran. Budaya kuliner rijsttafel juga berdampak pada munculnya produsen makanan dan minuman di Surakarta. Contohnya seperti toko roti, pabrik air limun, dan pabrik es.
Rijsttafel dijadikan sebagai simbol aktivitas masyarakat elite Belanda maupun pribumi (raja dan priyayi). Rijsttafel merupakan kebudayaan Indis yang identik dengan kesan mewah, eksklusif, dan eksotis. Dapat disimpulkan bahwa rijsttafel adalah perpaduan hidangan pribumi dengan Eropa (Belanda) dilihat dari cita rasa makanan, cara penyajian, dan pelayanannya. Perpaduan kuliner Eropa dan Jawa tersebut menghasilkan beragam kuliner seperti sop, bestik, semur, air limun, dan air Belanda.
Kata kunci: Kebudayaan Indis, Kuliner, Rijsttafel, Surakarta
Penulis Utama | : | Dinda Sukma Kartika |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0514012 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Pengaruh Kebudayaan Indis di Surakarta Tahun 1904-1942 (Studi Kasus Budaya Kuliner Rijsttafel) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. Ilmu Budaya Jur. Ilmu Sejarah-C0514012-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M. Hum. 2. Drs. Suharyana, M.Pd. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|