ABSTRAK

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan salah satu sumber penerimaan pajak daerah. BPHTB dikenakan atas transaksi peralihan hak. Tahun 2017, Pemerintah secara nasional mengadakan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang belum memiliki sertifikat kepemilikan tanah untuk dapat memperolehnya dengan biaya yang murah dan waktu yang singkat.  Masyarakat yang mendaftarkan sertifikat tanah, diwajibkan untuk melunasi BPHTB atau melampirkan BPHTB terutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penerimaan BPHTB sebelum dan sesudah penerapan PTSL. Penelitian ini dilakukan di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPPKAD) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Grobogan dengan data penerimaan BPHTB bulan juli sampai desember 2016 dan 2017.
Penelitian ini menggunakan analisis uji beda. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan penerimaan BPHTB tahun 2016-2017, tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan penerimaan BPHTB sebelum dan sesudah penerapan program PTSL. Efektivitas penerimaan BPHTB pada Kabupaten Grobogan sangat efektif, karena melebihi
100%. Tahun 2016 efektivitas penerimaan BPHTB sebesar 105,99% dan tahun 2017 sebesar 119,02%.

Kata kunci:  BPHTB, PTSL, Penerimaan BPHTB, Grobogan