ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi pada periode
2011 – 2014 berdasarkan pemantauan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan
Usaha). Pada penelitian ini dalam mengukur kinerja perusahaan menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu: CR (current ratio); TATO (total asset turn over); ROI (return on investment); ROE (return on equity);  EPS  (earning  per share).Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data dokumenter pada website KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) dan BEI (Bursa Efek Indonesia), diambil dengan teknik purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi pada tahun
2011 – 2014, didapatkan sebanyak 203 perusahaan yang diperoleh dari website
KPPU dan sudah terdaftar di BEI. Sedangkan total sampel yang diperoleh untuk penelitian ini sebanyak 30 perusahaan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis 1 hingga 5 dengan menggunakan analisis normalitas, dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Pada uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak normal  sehingga  uji  statistik  yang  akan  digunakan  adalah  Wilcoxon  Signed Ranks  Test.  Pada  pengujian  hipotesis  1  hingga  5  menggunakan  Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji statistik pada rata-rata CR menunjukkan bahwa nilai probabilitasnya > 0,05 yang  berarti tidak terdapat perbedaan yang  signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan hasil uji statistik pada rata-rata TATO, ROI, ROE, dan EPS menunjukkan bahwa nilai probabilitasnya < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

Setelah dikaji lebih lanjut mengenai penurunan yang terjadi pada kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi pada keempat variabel  yaitu  TATO,  ROI,  ROE,  dan  EPS  dengan  melihat  pertumbuhan penjualan, earning before interest and tax, earning after tax, debt to total asset, dan debt to equity ratio, dapat diperoleh kesimpulan   bahwa perusahaan pengakuisisi kurang dapat mengendalikan dari sisi operasi sehingga menyebabkan adanya penurunan kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi.

Kata kunci: Kinerja Perusahaan, merger, akusisi, Wilcoxon Signed Ranks Test.