×
ABSTRAK
Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmen) Nomor. KP 406 Tahun 2017 pada 6 April 2017 membuat rencana integrasi antar moda transportasi salah satunya yang ada di Kota Surakarta dengan membangun rute stasiun kereta api bandara yang menghubungkan Stasiun Balapan Solo (KA) dengan Bandar Udara Adi Soemarmo (SOC). Proyek tersebut menuai polemik yang melibatkan warga terdampak dan para pemegang kepentingan antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak Bandar Udara Adi Soemarmo itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana media online memberitakan proyek kereta bandara mulai periode awal Juli 2017 hingga akhir Desember 2017. Penelitian ini mengambil rentang waktu periode 6 bulan karena periode tersebut merupakan awal perundingan pemerintah dan pihak Bandar Udara Adi Soemarmo serta warga terdampak. Lahan yang akan digunakan dalam proyek tersebut seluas 7,5 hektare terdiri dari 472 bidang lahan di Boyolali dan 98 bidang di Solo. Penelitian ini menggunakan analisis isi berita media online dengan metode kuantitatif berdasarkan gabungan beberapa kategori alat ukur menurut Jim Macnamara, Quentins Bell Organization, Heath dan Bowler guna mendapatkan hasil yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 38 media massa online kredibel yang terdiri dari media lokal maupun nasional yang memberitakan 100 artikel berita tentang proyek Kereta Bandar Udara Adi Soemarmo. Pemberitaan pada media massa online tentang pembangunan kereta bandara kebanyakan berisi berita positif,akan tetapi polemik pembebasan lahan warga terdampak juga mendapatkan sorotan yang besar dari media.
Kata kunci : Analisis Isi Berita, Media Online, Media Massa, Integrasi Antarmoda Transportasi, Bandar Udara Adi Soemarmo, Stasiun Balapan Solo, Proyek Kereta Bandara