×
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Proses berpikir siswa dengan kecerdasan logis-matematis rendah, sedang dan tinggi dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan trigonometri kelas X di SMA MTA Surakarta, (2) apakah proses berpikir siswa kelas X MIA di SMA MTA Surakarta sudah seperti yang seharusnya dalam menyelesaikan masalah trigonometri, (3) kendala proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada pokok bahasan trigonometri kelas X di SMA MTA Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperlukan terdiri dari kata-kata dan tindakan diperoleh melalui tes dan wawancara dengan siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling atau sampling bertujuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi data menggunakan triangulasi metode. Teknik analisa data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yakni, reduksi data, triangulasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri berdasarkan langkah-langkah Polya pada (a) siswa dengan kecerdasan logis-matematis tinggi yaitu (i) Pada tahapan memahami masalah siswa membaca permasalahan secara keseluruhan, menentukan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan dengan mengaitkan apa yang diketahui dan ditanyakan.(ii) Pada tahapan menentukan rencana penyelesaian siswa mengaitkan hal yang diketahui dan ditanyakan, menjelaskan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulan dengan menentukan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah.(iii) Pada tahapan melaksanakan rencana penyelesaian siswa menjalankan proses atau langkah-langkah penyelesaian masalah yang diutarakan sebelumnya dan menarik kesimpulan dengan memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada.(iv) Pada tahapan memeriksa kembali jawaban siswa tidak memeriksa kembali langkah pemecahan masalah secara keseluruhan. (b) siswa dengan kecerdasan logis-matematis sedang yaitu (i) Pada tahapan memahami masalah siswa membaca permasalahan secara keseluruhan, menentukan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan dengan mengaitkan apa yang diketahui dan ditanyakan.(ii) Pada tahapan menentukan rencana penyelesaian siswa mengaitkan hal yang diketahui dan ditanyakan, menjelaskan konsep trigonometri yang dipakai dan menarik kesimpulan dengan menentukan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah. (iii) Pada tahapan melaksanakan rencana penyelesaian siswa menjalankan proses atau langkah-langkah penyelesaian masalah yang diutarakan sebelumnya meskipun ada sedikit perhitungan yang kurang tepat sehingga jawaban yang diperoleh belum sempurna (iv) Pada tahapan memeriksa kembali jawaban siswa tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya (c) siswa dengan kecerdasan logismatematis rendah yaitu (i) Pada tahapan memahami masalah siswa membaca permasalahan secara keseluruhan, menentukan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan dengan mengaitkan apa yang diketahui dan ditanyakan (ii) Pada tahapan menentukan rencana penyelesaian siswa menjelaskan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah namun kesulitan menerapkan konsep trigonometri dengan sempurna pada soal. (iii) Pada tahapan melaksanakan rencana penyelesaian siswa hanya dapat menjalankan sebagian proses atau langkah-langkah penyelesaian masalah dan kesulitan memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada. (iv) Pada tahapan memeriksa kembali jawaban siswa tidak memeriksa kembali jawabannya (2) Proses berpikir siswa yang seharusnya dalam memecahkan masalah yaitu (a) Pada tahapan memahami masalah siswa membaca permasalahan secara keseluruhan, menentukan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan dengan mengaitkan apa yang diketahui dan ditanyakan.(b) Pada tahapan menentukan rencana penyelesaian siswa mengaitkan hal yang diketahui dan ditanyakan, menjelaskan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulan dengan menentukan konsep trigonometri yang dipakai dalam menyelesaikan masalah.(c) Pada tahapan melaksanakan rencana penyelesaian siswa menjalankan proses atau langkah-langkah penyelesaian masalah yang diutarakan sebelumnya dan menarik kesimpulan dengan memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada.(d) Pada tahapan memeriksa kembali jawaban siswa melakukan pemeriksaan terhadap langkah penyelesaian yang dilakukan, meyakini kebenaran dari pekerjaan yang telah dikerjakan dan menjelaskan langkah penyelesaian dengan benar (3) Kendala pada proses berpikir siswa dalam menyelesaikan permasalahan adalah (a) Pada tahapan memahamai masalah tidak ada kendala yang dialami siswa dalam pemecahan masalah. (b) Pada tahapan menyusun rencana pemecahan masalah kendala dimiliki oleh siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah yaitu dalam mengaitkan konsep yang dipelajari untuk menjawab permasalahan yang diminta. (c) Pada tahapan melaksanakan rencana penyelesaian kendala dimiliki oleh siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah dan sedang yaitu kurang teliti dalam melakukan perhitungan dan terkadang kurang cermat dalam melihat apa yang ditanyakan. (d) Pada tahapan memeriksa kembali jawaban sebagian besar siswa dengan kecerdasan logis tinggi sedang, maupun rendah memiliki kendala karena belum menjadikan proses memeriksa kembali menjadi suatu kebiasaan sehingga sebagian besar tidak melaksanakan proses memeriksa kembali jawaban.
Kata Kunci: Proses berpikir, menyelesaikan masalah, kecerdasan logis matematis