Penulis Utama : Anissa Mei Primasanthi
NIM / NIP : S011508001
×

Uang sebagai media komunikasi antara penguasa dengan rakyatnya sehingga segala simbol mencerminkan keadaan sosial dan politiknya. Uang Indonesia periode selanjutnya sampai sekarang hanya menggunakan satu seri saja yaitu seri pahlawan. Tema Pahlawan Nasional pada mata uang memiliki tujuan mengingatkan bangsa Indonesia akan jasa para pahlawan dan sebagai alat pemersatu bangsa. Namun, dalam kenyataannya masih muncul beberapa kasus berkaitan dengan tindakan tidak menghargai jasa para   pahlawan. Zaman Suharto menginginkan negara RI (Republik Indonesia) menjadi negara industri dengan model pembangunan yang berhasil diterapkan di negara-negara industri maju. Desain uang rupiah memiliki beberapa unsur desain meliputi warna, tata letak (Layout), gambar (Ilustrasi), teks (Typografi),   dan   ornament   sesuai   dengan   wajah   pada   zamannya.   Pembangunan- pembangunan zaman Suharto tergambar jelas dalam uang periode 1967-1998, dimana setiap lembaran yang dikeluarkan zaman tersebut terdapat gambar hasil pembangunan.
Unsur-unsur desain uang kertas seharusnya mencerminkan ideologi Pancasila yang terdiri dari lima sila sesuai dengan bangsa Indonesia.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu analisis yang  memfokuskan  pada  penunjukkan  makna,  deskripsi,  dan  penempatan  data  pada konteknya masing-masing. Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian estetika dan makna desain uang kertas tahun 1967-1998 seri pahlawan menggunakan metode analisis semiotika. Dimana penelitian ini, difokuskan pada desain mata uang seri pahlawan yang dikenal memiliki rasa nasionalisme yang kuat serta menganalisa alasan dibalik penetapan desain uang periode selanjutnya konsisten menggunakan tema pahlawan. Desain uang kertas yang akan diteliti dibatasi pada periode Soeharto. Pada periode Suharto terjadi pembentukan ideologi kapitalisme yang sampai sekarang masih mengakar kuat di Indonesia. Masa pemerintahan Soeharto dari tanggal 12 maret 1967 sampai 21 mei 1998. Tokoh-tokoh pahlawan yang ada dalam uang kertas pada periode 1967-1998 meliputi Sudirman, Diponegoro, Dr. Sutomo, Sisingamaraja, Teuku Umar, Kartini, Hamengkubuwono IX, Cut Nya Dhien, dan Ki Hadjar Dewantara.

Gambar visual yang terdapat pada tujuh seri Pahlawan memiliki makna konotasi yang beraneka ragam. Ikon-ikon budaya yang ditampilkan dalam mata uang ini menunjukkan identitas nasional dari busana adat, motif yang diangkat, logogram burung garuda, dan kekayaan alam lainnya. Pertama, pahlawan yang terdapat pada uang 1967-1998 terdiri dari pahlawan Kebangkitan Nasional. Kedua, warna hijau paling banyak menghiasi uang kertas seri pahlawan di zaman Orde Baru. Ketiga, garis-garis tipis yang berombak atau garis lengkung majemuk banyak terdapat di mata uang kertas tahun 1967-1998 memperlihatkan gerakan indah disebut “line of beauty”. Keempat, tersusun dari garis-garis Guilloche tipis membentuk bunga rosette. Kelima, posisi gambar pahlawan pada uang kertas tahun 1967-1998 banyak terdapat di tengah memberi kesan keseimbangan asimetris. Keenam, visual uang kertas tahun 1967-1998 memiliki makna yang dalam dan perlu digali kembali baik dari segi politik, ekonomi, dan sosialnya.

×
Penulis Utama : Anissa Mei Primasanthi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S011508001
Tahun : 2018
Judul : Estetika dan Makna Desain Mata Uang Kertas Indonesia 1967-1998 Seri Pahlawan
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Seni Rupa
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Magister Seni Rupa-S011508001-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Nooryan Bahari M.Sn.
2. Dr. Rum Handayani M.Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.