×
Amaliyah merupakan tindakan peribadahan antara individu dan Tuhannya, amaliyah juga menjadi bukti eksistensi umat beragama. Setiap komunitas Islam di Indonesia pastinya memiliki kekhasan amaliyah mereka sendiri, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan penafsiran teks-teks suci yang juga terpengaruh factor kultural masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mahasiwa nahdliyin UNS dan kontruksi sosial tindakan amaliyah yang terbentuk. Lokasi penelitian ini di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi sendiri dipilih untuk mengetahui makna dari tindakan amaliyah yang dilakukan mahasiswa nahdliyin UNS. Penelitian ini menggunakan teori Peter L. Berger tentang kontruksi sosial. Informan penelitian adalah mahasiswa yang secara kultural mengikuti ormas NU, baik yang mengikuti komunitas maupun yang tidak mengikuti komunitas NU di UNS. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan, serta untuk validitas data menggunakan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukan amaliyah-amaliyah apa saja yang masih dipertahankan mahasiswa nahdliyin di UNS dan kontruksi social mereka terhadap tindakan amaliyah yang ada. Amaliyah yang masih dipertahankan semisal tahlilan, yasinan, sholawatan, mauludan dan kitab kuning. Cara mempertahankan amaliyah sendiri dengan membuat komunitas-komunitas dan dengan berinteraksi dengan ulama-ulama di Soloraya. Ada beberapa komunitas mahasiswa nahdliyin seperti PMII, KKB, Al-Ansory, Raudlotuth Thalibin dan lainnya. Pemaknaan amaliyah tidak serta merta dibentuk di lingkungan kampus semata, lingkungan keluarga, masyarakat dan pendidikan sebelumnya turut serta berpengaruh besar. Tindakan amaliyah yang masih dipertahankan itulah yang membentuk identitas mahasiswa nahdliyin di UNS. Berdasar kesamaan tindakan amaliyah tersebutlah terbentuk komunitas-komunitas NU di UNS, yang bertujuan sebagai wadah menjaga tradisi amaliyah dan sebagai sarana dakwah Islam NU. Tindakan amaliyah menjadi bukti eksistensi keberadaan mereka di kampus UNS.