×
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan interaksi simbolik yang terjadi antar pedagang batik di Pasar Grosir Setono Pekalongan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan diskriptif analitis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Hubermn yang memiliki tiga tahapan yaitu (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) kesimpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pedagang batik menyampaikan pesan yang disampaikan melalui bahasa Jawa Pekalongan (Pantura) yang digunakan oleh pedagang untuk berkomunikasi, berbagai penampilan yang diterima dan mencerminkan diri pedagang serta penyampaian pesan melalui bahasa tubuh yang menjadi penunjuk reaksi yang diberikan lawan bicara. Interaksi simbolik antar pedagang berdasarkan konsep premis yang mendasari dalam teori Blumer yaitu pedagang batik pasar Setono merespon situasi simbolik dalam komunikasi dan makna dari interaksi simbolik pedagang batik adalah proses interaksi sosial. pedagang batik di Pasar Setono mengalami pertukaran cara pikir untuk suatu proses pemaknaan melalui perkumpulan yang diadakan secara formal yang berkaitan dengan instansi pasar dan secara non formal dengan sesama warga pasar. Perkumpulan formal membahas mengenai pajak pasar dan adanya event batik yang diadakan oleh pemerintah. Sedangkan untuk perkumpulan non formal ini, diadakan untuk menjalin tali persaudaraan antar warga pasar. Selain itu, para pedagang mendapatkan informasi seputar dunia batik atau salah satu pedagang ingin memberikan informasi mengenai event tertentu, mereka bisa menginformasikan lewat perkumpulan ini. Perkumpulan ini sebagai suatu simbol untuk pertukaran cara pikir yang berbeda – beda untuk sebuah proses pemaknaan. Makna dari interaksi simbolik antar pedagang batik merupakan sebuah proses interaksi sosial. Para pedagang di pasar Setono berinteraksi menggunakan simbol- simbol tertentu misalnya segi penampilan. Proses komunikasi yang terjalin memberikan pandangan sebuah makna melalui penampilan yang dimiliki oleh pedagang tersebut.