Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Latar belakang kemunculan wayang beber tani “Village Party” karya Faris Wibisono; (2) Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam wayang beber tani “Village Party” karya Faris Wibisono.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah (1) Informan, (2) Tempat dan peristiwa, (3) Arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan analisis arsip dan dokumen. Teknik validitas data menggunakan triangulasi metode dan  review informan. Teknik analisis data dengan  analisis mengalir (flow model of analysis).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Munculnya wayang beber tani di latar belakangi oleh beberapa hal yaitu : (a) Latar belakang kebudayaan masyarakat Desa Sedayu dengan kegiatan bersih desa, kirab budaya, peringatan keagamaan, dan pembuatan wayang suket oleh anak-anak desa. (b) Kondisi sosial masyarakat Desa Sedayu yang memegang teguh nilai-nilai sosial seperti gotong-royong dalam kegiatan perbaikan jalan, menggarap sawah, hajatan, kebersihan, dan lain sebagainya. (c) Permasalahan pendidikan generasi sekarang yang kurang memahami pentingnya nilai-nilai karakter. (d) Kegelisahan dan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi di masa sekarang yang terus bergerak ke arah modernitas sehingga pasar tradisional kehilangan fungsinya sebagai pusat perdagangan masyarakat desa. (2) Dalam karya wayang beber tani (village party) terdapat nilai-nilai pendidikan karakter di antaranya adalah nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab yang divisualkan dengan tokoh yang diambil dari masyarakat setempat, dan stilasi latar yang menggambarkan kondisi Desa Sedayu.