ABSTRAK

Bahan bakar minyak (BBM)menjadi energi yang paling besar dikonsumsi dibandingkan dengan jenis energi lainnya. Pengembangan biofuel di Indonesia memiliki potensi besar untuk sumber alternatif pengganti bahan bakar minyak bumi. Sumber energi alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan salah satunya gude (Cajanus cajan), dengan kandungan kimia pada bijinya berupa karbohidrat sebesar (67%) protein (22%) dan asam lemak. Budidaya gude kurang optimal karena tumbuh pada kondisi lahan kering. Kondisi media tanam kurang baik mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan gude tidak optimal.Potensi varietas lokal tanaman iniperludiketahuimelaluipenggunaan komposisi media yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data pengaruh penggunaan varietas lokal gude dan perbedaan komposisi media tanam terhadap petumbuhan dan perkembangan tanaman.
Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret yang akan dilakukan selama lima bulan pada bulan April – Agustus 2017. Rancangan lingkungan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor yaitu komposisi media tanam sebanyak 4 taraf dan varietas lokal gude sebanyak 2 taraf. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi saat muncul tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, diameter batang, luas daun, presentase muncul bunga dan jumlah polong.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas lokal hitam dan putih tidak mempengaruhi semua variabel pengamatan.Komposisi media tanam mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, diameter batang, presentase muncul bunga dan jumlah polong. Tidak adanya interaksi antara penggunaan varietas lokal gude dengan komposisi media tanam.