ABSTRAKDangdut is the rakyat, menegaskan eksistensi musik dangdut yang selalu memiliki posisi tersendiri bagi selera musik masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan usia. Sayangnya, banyak diantara lagu – lagu dangdut koplo yang sangat akrab didengarkan, mengandung bahasa kasar dalam lirik lagunya. Umpatan seperti Asu atau Kimchil, dan kata – kata kasar seperti Bajingan atau Cangkem juga banyak bahasa kasar lainnya, turut eksis diantara popularitas lagu – lagu dangdut koplo yang didengarkan oleh remaja. Padahal, musik memiliki fungsi sebagai transmisi nilai sosial dalam pesan yang terdapat pada lirik lagunya. Sehingga, bukan tidak mungkin, terpaan lirik bahasakasar pada lagu – lagu dangdut koplo dapat memberikan dampak kognitif, afektif dan konatif gaya bahasa remaja.   Tujuan dari penelitian ini, untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara lirik bahasa kasar pada dangdut koplo dengan dampak kognitif, afektif dan konatif gaya bahasa remaja SMP Negeri 20 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian ekspanatori assosiatif yang menjelaskan korelasi antar variabel. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode survey dengan instrumen kuesioner. Sementara, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Disproporsional Stratified Sampling pada populasi siswa – siswi SMP Negeri 20 Surakarta yang berusia 12 – 15 tahun, sehingga diperoleh 88 responden.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan bersifat positif antara lirik bahasa kasar pada dangdut koplo dengan dampak kognitif, afektif dan konatif gaya bahasa remaja SMP Negeri 20 Surakarta, dengan koefisien korelasi sebesar 0,428 untuk hubungan dengan dampak kognitif, koefisien korelasi sebesar 0,576 untuk hubungan dengan dan dampak afektif, dan koefisien korelasi sebesar 0,539 untuk hubungan dengan dampak konatif. Hasil keseluruan menunjukkan bahwa terdapat kekuatan hubungan yang sedang antar variabel, dengan dampak afektif yang menunjukkan kekuatan hubungan paling tinggi.   Kata Kunci: Terpaan Media, Dampak Media, Dangdut Koplo