Penulis Utama : Budi Cahyono
NIM / NIP : H0414011
×

Cyber Extension merupakan sumber informasi penyuluhan pertanian yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian melalui BPPSDM  sejak Tahun 2010. Penyuluh pertanian diharapkan dapat mengakses Cyber Extension untuk dijadikan sebagai sumber informasi penyuluhan pertanian, tetapi berdasarkan survei awal, diketahui bahwa belum semua penyuluh di Kabupaten Boyolali memanfaatkan Cyber Extension. Adopsi teknologi pada Technology Acceptance Model dibentuk oleh faktor motivasional yaitu, persepsi kemudahan,persepsi kegunaan,sikap, dan niat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk 1) Menggambarkan faktor motivasional adopsi Cyber Extension, 2) Menggambarkan model Technology Acceptance Model pada adopsi Cyber Extension, 3) Menggambarkan pengaruh antar variabel dalam Technology Acceptance Model. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Boyolali dengan pertimbangan belum semua kecamatan menggunakan Cyber Extension. Populasi dalam penelitian ini adalah penyuluh yang sudah mengenal dan mengadopsi Cyber Extension yaitu sejumlah 141. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 140 (dengan pertimbangan 1 variabel :20 responden). Penentuan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling dengan menggunakan software SmartPLS 3.0.  Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Faktor motivasional adopsi Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : sebesar 90,09% Penyuluh setuju bahwa memiliki pengalaman yang baik terkait dengan internet dan Cyber Extension, sebesar 92% penyuluh menyatakan Cyber Extension tidak memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, sebesar 99,4% penyuluh meyakini bahwa Cyber Extension memberikan manfaat, sebesar 99,2% penyuluh meyakini Cyber Extension mudah untuk digunakan, sebesar 100% sikap penyuluh positif atau mendukung terhadap Cyber Extension, sebesar 99,4% penyuluh berniat untuk menggunakan Cyber Extension, sdopsi Cyber Extension di Kabupaten Boyolali cukup tinggi, yaitu sebanyak 98,7% telah mengadopsi Cyber Extension. 2) Model Technology Acceptance Model (TAM) pada adopsi Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Boyolali adalah moderat, hal ini dapat dilihat dari R square model yaitu 0,46 yang berada pada kisaran 0,33-0,67. 3) Pengaruh antar variabel dalam Technology Acceptance Model (TAM) pada adopsi adopsi Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Boyolali, adalah sebagai berikut : a) Pengalaman berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan, b) Kerumitan tidak berpengaruh signifikan terhadap Persepsi kegunaan, tetapi berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemudahan, c) Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap, d) Persepsi kegunaaan berpengaruh signifikan terhadap sikap dan niat, e) Sikap menggunakan Cyber Extension berpengaruh signifikan terhadap niat, f) Niat menggunakan Cyber Extension berpengaruh signifikan terhadap adopsi Cyber Extension. 

×
Penulis Utama : Budi Cahyono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0414011
Tahun : 2018
Judul : Adopsi Cyber Extension oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (Ppl) di Kabupaten Boyolali Dengan Metode Technology Acceptance Model (Tam)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2018
Program Studi : S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Pertanian Program Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian-H0414011-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Retno Setyowati, M.S
Penguji :
Catatan Umum : Lamp unpublish
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.