×
Pengembangan pertanian yang telah dilaksanakan saat ini masih terbatas pada penanganan lahan sawah, sedangkan untuk pengoptimalan lahan pekarangan belum banyak mendapat perhatian. Upaya yang dilakukan pemerintah atas dasar hal tersebut adalah meluncurkan program urban farming. Program ini diklaim mampu menjadi salah satu solusi untuk pengembangan pertanian perkotaan serta mempunyai potensi yang besar dalam mencukupi kebutuhan hidup masyarakat. Oleh karena itu menarik untuk dikaji bagaimana sikap masyarakat terhadap program urban farming dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap masyarakat terhadap program urban farming, mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk sikap masyarakat terhadap program urban farming, menganalisis hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap masyarakat terhadap program urban farming, serta mengetahui perbedaan sikap anggota kelompok tani yang aktif dan tidak aktif terhadap program urban farming. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Lokasi penelitian di Kecamatan Jebres, dengan mengambil 12 kelompok tani. Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling, sebanyak 70 responden. Analisis data yang digunakan adalah Rank Kendall dan U Mann Whitney dengan aplikasi program SPSS 20,0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pembentuk sikap yaitu karakteristik individu (umur mayoritas pada usia 15 - 64 tahun, pendidikan mayoritas SLTA), pengalaman pribadi dalam kategori sedang, pengaruh keluarga dalam kategori tinggi, kelompok acuan dalam kategori cukup, terpaan media massa dalam kategori sedang, dan budaya dalam kategori tinggi. Sikap masyarakat terhadap tujuan program dalam kategori setuju, pelaksanaan program dalam kategori netral dan hasil program termasuk dalam kategori setuju. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman pribadi, kelompok acuan, terpaan media massa dan budaya terhadap program urban farming. Sedangkan karakteristik individu dan pengaruh keluarga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap masyarakat terhadap program urban farming. Terdapat perbedaan sikap antara anggota kelompok tani yang aktif dan anggota kelompok tani yang tidak aktif terhadap program urban farming.