×
Penelitian ini mengembangkan model persediaan terintegrasi antara pemasok tunggal dan pembeli tunggal dengan mempertimbangkan proses produksi yang tidak sempurna, kesalahan inspeksi, backorder, dan learning in inspection. Inspektur yang melakukan inspeksi pada pihak pembeli memungkinkan untuk melakukan kesalahan dalam melakukan klasifikasi produk (kesalahan tipe I dan tipe II). Adanya faktor kesalahan manusia memunculkan kesempatan terjadinya proses learning. Inspektur belajar dari pengalaman inspeksi, sehingga probabilitas terjadinya kesalahan akan menurun dari satu siklus produksi ke siklus produksi selanjutnya. Produk cacat yang ditemukan oleh inspektur akan dikembalikan ke pemasok, begitu pula dengan produk cacat yang ditemukan oleh konsumen akhir akan dikembalikan kepada pembeli untuk dikumpulkan dalam satu batch dan dikembalikan kepada pemasok. Diasumsikan bahwa permintaan sensitif terhadap harga jual produk dan usaha promosi. Kekurangan persediaan diijinkan dan diselesaikan dengan kebijakan backorder. Fungsi tujuan dari model adalah memaksimasi total keuntungan gabungan dari sistem rantai pasok dan menentukan frekuensi pengiriman, kuantitas pemesanan, jumlah backorder, harga jual pembeli dan usaha promosi. Contoh numerik diberikan sebagai ilustrasi dari model yang dikembangkan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kenaikan beberapa nilai paramater mempengaruhi total biaya gabungan sistem dan beberapa variabel keputusan. Dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkat kecacatan dan probabilitas kesalahan tipe I memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap total keuntungan gabungan yang diperoleh sistem rantai pasok. Akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap variabel keputusan. Biaya simpan pembeli memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap total keuntungan gabungan yang diperoleh dan variabel keputusan. Sedangkan perubahan probabilitas kesalahan tipe II, biaya simpan pemasok, dan learning exponent tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap total keuntungan gabungan dan variabel keputusan.
Kata kunci: produk cacat, kesalahan inspeksi, backorder, learning in inspection