×
ABSTRAK
Perusahaan Printing Som.A Tex merupakan perusahaan penghasil kain dan baju batik yang terletak di Sukoharjo. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan secara manual atau manual handling. Aktivitas manual handling berpotensi menyebabkan risiko beban kerja yang diterima pekerja dapat berlebih.Telah dilakukan penilaian level risiko postur kerja dengan menggunakan metode (Rapid Entire Body Assessment) REBA pada seluruh proses produksi. Hasil penilaian REBA menunjukkan bahwa proses pewarnaan kain santung memiliki elemen kerja dengan level risiko tinggi terbanyak dan perlu tindakan perbaikan segera. Perbaikan yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan perancangan alat bantu. Proses perancangan alat bantu dilakukan berdasarkan tahapan Generic Product Development Process yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama ialah melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan secara observasi dan wawancara. Dari tahap identifikasi kebutuhan pelanggan didapatkan bahwa terdapat masalah beban kerja yang terlalu berat, gerakan yang tidak efektif dan posisi kerja yang membungkuk pada proses penwarnaan kain santung. Tahap kedua ialah penetapan konsep desain alat bantu dimana gagasan dari internal maupun eksternal peneliti disatukan. Tahap ketiga ialah penilaian dan pemilihan konsep yang didasarkan pada kebutuhan operator dan kebutuhan produksi. Tahap keempat ialah penetapan spesifikasi dan dimensi alat bantu yang bertujuan agara desain alat yang dibuat memenuhi kebutuhan operator serta produksi dari segi ukuran, kemampuan dalam penggunaan dan perawatan. Dari tahapan desain yang telah dilakukan, dihasilkan empat alternatif desain alat bantu proses pewarnaan kain santung. Alternatif desain alat bantu terpilih ialah alternatif desain ialah sebuah alat penirisan kain santung yang dengan sistem penirisan gulung, sistem operasi semi-otomatis dengan menggunakan motor listrik, dan papan penirisan yang terbuat dari kayu. Setelah konsep desain terpilih, dilakukan perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) yang menunjukkan bahwa beban angkat yang diizinkan setelah perancangan lebih besar daripada sebelum perancangan dan tingkat tegangan fisik yang diterima oleh operator sehingga risiko cedera semakin kecil dibanding sebelum perancangan. Selain itu, dari desain yang dibuat diilustrasikan dapat mengurangi aktivitas tidak efektif dan posisi membungkuk operator saat melakukan proses pewarnaan kain santung.
Kata kunci: Manual handling, penilaian risiko postur kerja, desain alat bantu