ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi adalah dengan memberikan otonomi melalui pembentukan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum). Salah satu sumber pendanaan PTN-BH berasal dari kegiatan usaha yang dimiliki PTN. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta saat ini sedang dalam pengembangannya menuju PTNBH dengan berdasarkan revenue generating  dan telah memiliki kegiatan usaha salah satunya adalah layanan pengujian. Berdasarkan potensi layanan pengujian dan sumberdaya yang dimiliki, mendorong UNS dalam mengembangkan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang berfokus pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan UNS terhadap pemenuhan persyaratan pendirian LSPro untuk produk AMDK dengan berdasarkan SNI ISO/IEC 17065. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang  disusun berdasarkan hasil identifikasi persyaratan dokumen masing-masing klausul SNI ISO/IEC 17065. Kemudian dilakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan skala ordinal dengan skor 1 sampai skor 4 untuk menilai ketersediaan dokumen, pemahaman dan penerapan persyaratan. Penelitian ini juga melakukan benchmarking ke LSPro lain sejenis, sehingga diperoleh best practice untuk UNS dalam melakukan perancangan LSPro AMDK. Hasil pengukuran tingkat kesiapan UNS terhadap pemenuhan persyaratan pendirian LSPro AMDK diinterpretasikan secara deskriptif dengan melihat persentase kondisi pemenuhannya. Diperoleh kondisi pemenuhan telah menerapkan dan mendokumentasikan atau skala 4 yaitu sebesar 39% yang sebagian besar diisi oleh persyaratan struktur, persyaratan sistem manajemen dan persyaratan sumberdaya. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 61% berada pada kondisi skala 1, 2 dan 3 atau kondisi belum memiliki dokumentasi. Kondisi ini menyatakan bahwa UNS masih perlu melakukan pelatihan dan pengenalan sistem manajemen mutu SNI ISO/IEC 17065 serta pelatihan penyusunan dokumen SMM LSPro.  
Kata kunci: Tingkat kesiapan, Lembaga Sertifikasi Produk, SNI ISO/IEC 17065, AMDK