ABSTRAK
Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) merupakan salah satu desa wisata di sebelah barat pegunungan menoreh dengan udara sejuk, pemandangan indah dan air mengalir sepanjang tahun. Potensi-potensi pertanian yang dimiliki desa Kaligono antara lain buah manggis, durian dan peternakan kambing peranakan etawa (PE). Namun, komoditas hasil pertanian unggulan tersebut belum dikelola secara optimal sehingga perlu adanya perencanaan dalam pengembangannya. Pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa selama 10 tahun terakhir di kabupaten Purworejo mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten. Wilayah kecamatan Kaligesing merupakan salah satu sentra penghasil durian, manggis dan kambing PE sehingga ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purworejo Nomor 27 Tahun 2011. Isu strategis yang berkembang berupa rencana pembangunan jalan lintas bedah pegunungan Menoreh dan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan agrowisata di Dewi Kano. Tujuan penelitian ini untuk: 1) mengetahui gambaran potensi Dewi Kano sebagai kawasan pengembangan agrowisata berkelanjutan, 2) mengetahui kebijakan dan dukungan pemerintah dalam pengembangan agrowisata berkelanjutan Dewi Kano, 3)  mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan kawasan agrowisata Dewi Kano, 4) merumuskan model dan strategi pengembangan agrowisatanya. Metode penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara dengan instrument menggunakan kuisioner. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agrowisata di Dewi Kano. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dewi Kano memiliki potensi alam dan sosial budaya yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata dengan daya tarik  agrowisata berkelanjutan, 2) Dukungan pemerintah berupa penyelenggaranan event atau ajang festival dan lomba durian unggul tingkat Kabupaten, dan “grebeg duren” tingkat desa, 3) masyarakat Dewi Kano mendukung dalam perencanaan pengembangan daerahnya sebagai kawasan agrowisata dilihat dari persepsi masyarakat yang cenderung setuju dalam upaya tersebut karena dapat memberikan dampak dari segi ekologi, sosial, ekonomi dan pengelolaan, 4) model pengembangan agrowisata Dewi Kano secara universal dapat dilakukan melalui kegiatan budidaya dengan pendekatan konsep agroedutourism dan kegiatan diversifikasi produk dengan pendekatan konsep agro industri dan ekologi industri serta penggabungan antara keduanya sehingga ke depan dapat terwujud kawasan agro eco- industrial park skala pedesaaan. Strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan agrowisata Dewi Kano yaitu strategi progresif (Kuadran I). 
Kata kunci: potensi desa wisata, agrowisata, analisis SWOT