×
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan ketimpangan distribusi pendapatan antardaerah di Indonesia yang belum terselesaikan dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan antardaerah. Penelitian ini bertujuan untuk (i) menganalisis besarnya ketimpangan distribusi pendapatan provinsi-provinsi di Indonesia; (ii) menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan infrastruktur; (iii) mengklasifikasikan provinsi di Indonesia berdasarkan Tipologi Klassen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan (i) Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan tiap provinsi, (ii) analisis data panel menggunakan pendekatan Fixed Effect Model (FEM) dengan metode Generalized Least Square (GLS) pada periode 2011-2016, dan (iii) Tipologi Klassen untuk mengklasifikasikan tiap provinsi berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Hasil Indeks Williamson menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan distribusi pendapatan provinsi-provinsi di Indonesia cenderung tinggi atau nilainya lebih dari 0.5 dengan provinsi tertinggi tingkat ketimpangannya dimiliki oleh Provinsi Papua. Hasil analisis data panel dengan pendekatan FEM dengan metode GLS menunjukkan bahwa PMA, IPM, dan infrastruktur berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan provinsi di Indonesia pada tahun 2011-2016. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Tipologi Klassen, provinsi yang masuk ke dalam kategori daerah tertinggal yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Selatan.
Kata kunci: Ketimpangan distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, Indeks Williamson, Tipologi Klassen, PMA, IPM, infrastruktur.