×
Penelitian ini melakukan indentifikasi efektifitas mekanisme transmisi kebijakan moneter pada jalur kuantitas (Monetarist approach) dan jalur harga (Keynesian Approach) di Indonesia tahun 2000-2014. Jalur kuantitas (Pendekatan Monetarist) terdiri dari jalur kuantitas uang dan jalur kuantitas kredit (jalur kredit investasi dan jalur kredit konsumsi). Saluran harga (Pendekatan Keynesian) terdiri dari jalur suku bunga (jalur suku bunga efek biaya modal dan jalur suku bunga efek subtitusi dan pendapatan), saluran nilai tukar (jalur nilai tukar direct pass- through dan jalur nilai tukar indirect pass-through) dan jalur harga aset (jalur harga aset investasi dan jalur harga aset efek kekayaan). Efektifitas transmisi kebijakan moneter diukur dari tenggat waktu (time lag) dan kekuatan variabel-variabel dalam merespon adanya shocks kebijakan moneter.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasikan dan membandingkan efektifitas mekanisme transmisi kebijakan moneter pada pendekatan monetarist dan pendekatan keynesian berdasarkan tenggat waktu (time lag) dan kekuatan variabel merespon adanya shocks kebijakan moneter.
Penelitian ini menggunakan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM) dengan alat estimasi Impulse Response Function (IRF) dan Varian Decomposition (VD). Data penelitian merupakan sekunder yang bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) yang diterbitkan Bank Indonesia, dan data tersebut merupakan data kuartal time series periode 2000 sampai 2014.
Hasil estimasi menunjukkankan bahwa mekanisme transmisi moneter pada jalur harga (Keynesian Approach) lebih efektif atau lebih dominan pengaruhnya terhadap sektor riil dibandingkan dengan jalur kuantitas (Monetarism Approach). Mekanisme transmisi kebijakan moneter pada jalur harga (Keynesian Approach) yang efektif terdiri dari jalur suku bunga efek biaya modal, jalur nilai tukar langsung (direct pass-through) dan jalur harga aset investasi.