×
Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah merupakan salah satu faktor resiko tunggal untuk kematian dan morbiditas neonatal dini serta merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama, terutama di negara berkembang. Di dunia terdapat 15-20% merupakan kelahiran bayi berat lahir rendah. Di Indonesia terdapat 10,2% kelahiran bayi berat lahir rendah. Faktor risiko bayi berat lahir rendah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis saja tetapi juga dipengaruhi faktor psikososial ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk analisis jalur determinan biopsikososial ekonomi kejadian bayi berat lahir rendah.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Lokasi penelitian di seluruh puskesmas kota Jambi sebanyak 20 puskesmas, bulan Desember 2017-Januari 2018. Pengambilan subjek menggunakan fixed disease sampling, jumlah subjek kelompok kasus 50 dan kelompok kontrol 150. Variabel independen yaitu usia ibu, status gizi, usia kehamilan, jenis kelamin bayi, stres psikologi masa gestasi, sanitasi lingkungan, pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Variabel dependen yaitu berat badan lahir. Analisis data multivariat menggunakan path analysis.
Hasil: Risiko bayi berat lahir rendah meningkat dipengaruhi jenis kelamin bayi perempuan (b= 0.99; CI 95%= -0.12– 2.12; p= 0.081), dan stres psikologi masa gestasi tinggi (b= 2.35; CI 95%= 0.70– 4.01; p= 0.005). Risiko bayi berat lahir rendah menurun dipengaruhi usia kehamilan ≥ 37 minggu (b= -5.06; CI 95%= -6.49– -3.62; p= 0.000), dan sanitasi lingkungan baik (b= -1.04; CI 95%= -2.13– 0.05; p= 0.062). Usia kehamilan dipengaruhi status gizi (b= 1.91; CI 95%= 0.94 – 2.89; p= 0.000) dan pendapatan keluarga (b= 1.50; CI 95%= 0.66– 2.33; p= 0.000). Status gizi dipengaruhi pendapatan keluarga (b= 1.45; CI 95%= 0.55– 2.32; p= 0.001). Stres psikologi masa gestasi dipengaruhi pendapatan keluarga (b= -1.34; CI 95%= -2.50– -0.19; p= 0.022). Sanitasi lingkungan dipengaruhi pendapatan keluarga (b= 0.71; CI 95%= 0.01– 1.41; p= 0.046). Pendapatan keluarga dipengaruhi pendidikan ibu (b= 1.37 unit; CI 95%= 0.57– 2.18; p= 0.001). Pendidikan Ibu dipengaruhi usia ibu (b= 1.03; CI 95%= 0.19– 1.87; p= 0.015).
Kesimpulan: Bayi berat lahir rendah secara langsung meningkat dipengaruhi usia kehamilan < 37 minggu, jenis kelamin bayi perempuan, stres psikologi masa gestasi tinggi, dan sanitasi lingkungan kurang baik. Bayi berat lahir rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh usia ibu, status gizi, pendidikan, dan pendapatan keluarga.