×
Latar Belakang: Air susu ibu eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi semenjak dilahirkan selama bayi berusia 6 bulan tanpa menambahkan/ mengganti dengan makanan atau minuman lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status gizi ibu, paritas, pekerjaan, pendapatan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, norma subjektif, dan posyandu terhadap pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Banjarsari Surakarta.
Subjek dan Metode: Jenis penelitian adalah analytic observational dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara stratified random sampling pada level posyandu dan simple random sampling pada level individu dengan jumlah sampel 200 subjek. Data dianalisis menggunakan Analisis Uji Regresi Logistik Multilevel dengan program STATA 13.
Hasil: Terdapat enam variabel pada level individu yang memiliki pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif dan secara statistik signifikan yaitu status gizi ibu (b = 1.65; CI(95%) = 0.14-3.17; p = 0.032), paritas (b = 1.72; CI(95%) = 0.57-2.86; p = 0.003), pekerjaan (b = -2.94; CI(95%) = -3.99-(-1.88); p = 0.001), pendapatan keluarga (b = -1.94; CI(95%) = -3.13-(-0.76); p = 0.001), dukungan tenaga kesehatan (b = 1.13; CI(95%) = 0.02-2.25; p = 0.046), dan norma subjektif (b = 1.20; CI(95%) = 0.14-2.25; p = 0.025). Terdapat pengaruh kontekstual posyandu terhadap pemberian ASI eksklusif dengan ICC = 28.87%.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh status gizi ibu, paritas, pekerjaan, pendapatan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, dan norma subjektif terhadap pemberian ASI eksklusif. Terdapat pengaruh kontekstual posyandu terhadap pemberian ASI eksklusif.