ABSTRAK

Etnis Rohingya di Myanmar tidak diakui eksistensinya sebagai bagian dari rakyat asli Myanmar. Imbasnya, ratusan ribu masyarakat yang tinggal di Negara Bagian Rakhine, Myanmar ini harus terusir dari tanah yang mereka tempati selama berabad-abad. Kebijakan pengusiran etnis yang disertai dengan kekerasan ini menyebabkan banyak etnis Rohingya yang kehilangan tempat tinggalnya dan kemudian pergi mencari tempat tinggal yang baru di negara lain. Migrasi besar-besaran yang tidak terorganisir ini memunculkan permasalahan baru dimana banyak kapal yang mereka tumpangi terdampar di wilayah negara yang berada di sekitar Myanmar, salah satunya Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi pemeliharaan hak asasi manusia tidak tinggal diam dan berusaha untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk mengakomondasi etnis Rohingya yang terdampar di wilayahnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan bagaimana Indonesia  sebagai salah satu negara yang terdampak dengan adanya imigrasi besar-besaran etnis Rohingya memberikan asistensi kemanusiaan yang memadai bagi para pengungsi yang terdampar di wilayahnya dalam kurun periode Mei 2015 – Mei 2016, apa saja wujud bantuan yang diberikan, apa yang menjadi landasan dari tindakan tersebut, siapa saja yang terlibat di dalamnya dana pa yang dilakukan setelah periode tersebut usai. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan konsep Humanitarian Assistance. Penelitian berjenis kualitatif ini dilakukan dengan metode pengumpulan data studi pustaka. Di akhir penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwasanya upaya- upaya yang Indonesia lakukan dilaksanakan dalam satu skema tertentu dibantu oleh beberapa badan yang bergerak di bidang penanganan pengungsi dan permasalahan imigrasi. Walaupun demikian, Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan hingga seluruh pengungsi mendapatkan status imigrasi mereka di negara ketiga.

Kata Kunci: Aksi Humaniter, Humanitarian Assistance, Indonesia, Pengungsi, Rohingya