Latar Belakang: Kehamilan wanita remaja yang berusia 15-19 tahun menyebabkan kematian neonatal, bayi dan balita lebih tinggi dibandingkan usia 20-29 tahun serta dapat berakhir dengan aborsi tidak aman yang beresiko pada kematian ibu. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan peran orang tua, peran teman sebaya, religiusitas,  akses media porno,  pengetahuan,  sikap dan  perilaku seksual  terhadap kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Kabupaten Madiun Jawa Timur.

Subjek dan Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Lokasi peneltian dilakukan di Kab Madiun dan waktu Penelitian sejak 4 April 2018 sampai dengan 14 mei 2018. Total jumlah sampel adalah 150 dengan perbandingan 1:4 maka 30 remaja dengan kehamilan tidak diinginkan dan 120 remaja dengan kehamilan diinginkan menggunakan metode fixed desease sampling. Variabel independen penelitian ini adalah   determinan peran orang tua, peran teman sebaya, religiusitas, akses media porno, pengetahuan, sikap dan perilaku seksual. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan analisa data path analysis menggunakan stata 13.

Hasil: Kehamilan tidak diinginkan pada remaja memiliki hubungan dengan peran orang  tua  (OR=0,033;  CI 95%=1,41  hingga  4,68;  p=0,000),  peran  teman  sebaya (OR=68,14; CI 95%= 0,32 hingga 4,66; p=0,024), tingkat religiusitas (OR=0,018; CI 95%=0,31  hingga  4,34;  p=0,024),  akses  media  porno  (OR=21,26;  CI  95%=-4,28 hingga -1,25; p=0,000), pengetahuan (OR=0,25; CI 95%=-1,41 hingga 4,86; p=0,000), sikap (OR=54,52; CI 95%=4,11 hingga 7,06; p=0,000), perilaku seksual (OR=63; CI 95%=2,83 hingga 5,45; p=0,000).

Kesimpulan: Kehamilan tidak diinginkan memiliki resiko lebih tinggi terjadi pada remaja dengan determinan peran orang tua, peran teman, tingkat religiusitas, akses media porno, pengetahuan, sikap dan perilaku seksual.