×
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) makna filosofis yang terkandung dalam aksara Jawa, (2) muatan kearifan lokal yang terdapat dalam aksara Jawa, serta (3) pemanfaatan makna filosofis dan muatan kearifan lokal dalam aksara Jawa sebagai materi ajar berbasis karakter di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Charles Sander Pierce, Roland Barthes dan Ferdinand de Saussure. Sumber data dalam penelitian ini berupa Sêrat Kérata Basa, dokumen, buku, artikel ilmiah dan narasumber. Teknik pengumpulan data yang diterapkan meliputi analisis dokumen dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling atau sampling bertujuan, yakni mengambil sampel yang merepresentasikan makna filosofis dan kearifan lokal aksara Jawa serta pemanfaatannya sebagai materi pembelajaran Bahasa Jawa berbasis karakter di Sekolah Menengah Pertama. Uji validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles&Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: (1) Secara umum, makna filosofis aksara Jawa berisi ajaran-ajaran kehidupan yang berkaitan dengan tingkah laku serta cara yang harus ditempuh untuk mencapai keselarasan dan kesejatian hidup sebagai makhluk Tuhan sehingga dapat menjadi manusia utama, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur serta memiliki martabat yang tinggi. (2) Kearifan lokal yang terlihat adalah budaya pikir othak-athik mathuk dan budaya simbolisme. Muatan nilai dalam kearifan lokal tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pendidikan karakter bagi siswa karena mengandung nilai religius, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, peduli sosial dan tanggung jawab. (3) Makna filosofis dan kearifan lokal aksara Jawa relevan untuk dimanfaatkan sebagai materi ajar berbasis karakter di Sekolah Menengah Pertama karena sesuai dengan identifikasi 18 nilai pendidikan karakter Kemendiknas, memiliki kesesuaian dengan Kompetensi Dasar, sesuai untuk diterapkan sebagai materi yang mendukung keutuhan materi utama.
Kata Kunci: makna filosofis, kearifan lokal, aksara Jawa, pembelajaran, karakter.