ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan data Departemen Perindustrian (2007, permintaan produksi pada industri pemintalan mencapai 2.716 ribu ton setiap tahun dan akan terus meningkat sehingga mengharuskan perusahaan menggunakan mesin-mesin yang dapat mempercepat produksinya. Namun disisi lain, mesin-mesin tersebut menimbulkan dampak negatif berupa kebisingan. Intensitas kebisingan yang melebihi NAB dapat meningkatnya tekanan darah. Kenaikan tekanan darah akibat terpapar kebisingan dapat diminimalisasi dengan suatu upaya pengendalian yaitu pemberian air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda pada pekerja yang terpapar kebisingan.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi experiment dengan desain penelitian control time series design. Populasi adalah seluruh pekerja bagian pemintalan PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar berjumlah 96 orang dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebesar 52 orang. Penelitian ini menggunakan Sphygmomanometer dan Stetoskop untuk mengukur tekanan darah. Intervensi berupa air kelapa muda yang diberikan sebanyak 500 ml selama 3 hari berturut-turut dengan Uji Independent T-Test.
Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan nilai p-value yaitu 0,108 untuk tekanan darah sebelum pada antardua kelompok yang berarti tidak signifikan dan p-value sebesar 0,000 untuk tekanan darah (sesudah) antardua kelompok yang menunjukkan hasil signifikan.
Simpulan : Ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda pada pekerja yang terpapar kebisingan di PT Kusumaputra Santosa Karanganyar.

Kata Kunci : Kebisingan, Air Kelapa Muda, Tekanan Darah