×
ABSTRAK
Di era pembangunan ini, sektor perindustrian di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ironisnya, perkembangan industri tidak diimbangi dengan sistem pengolahan limbah yang memadai. Pembuangan limbah industri, terutama limbah cair industri masih kurang diperhatikan oleh para pelaku industri sehingga menyebabkan marak terjadinya pencemaran air. Limbah cair industri merupakan sumber utama penyumbang polutan logam berat dalam perairan. Maka dari itu perlu perkembangan teknologi terbarukan untuk memberikan perhatian lebih terhadap lingkungan akibat limbah cair industri. APLICASI adalah alat pengolah limbah cair industri yang dirancang dengan menggabungkan teknologi hybrid dan green technology. Teknologi hybrid diterapkan untuk efisiensi energi, karena menggunakan panel surya dan listrik PLN sebagai sumber energi listrik. Prinsip green technology diterapkan dengan penggunaan limbah biomassa pertanian yang berupa kulit nangka dan tempurung kelapa. APLICASI menggunakan adsorpsi sistem kolom yang kapasitasnya lebih besar dibanding sistem batch, sehingga lebih sesuai diterapkan pada pengolahan limbah cair industri. Pengolahan limbah cair pada APLICASI melalui beberapa tahapan, yaitu koagulasi, filtrasi, adsorpsi dan aerasi. Limbah cair ditambahkan tawas untuk mengendapkan padatan tersuspensi, kemudian limbah cair masuk kedalam proses filtrasi untuk memisahkan partikel padat dengan cairan, sedangkan kandungan logam berat pada limbah cair dihilangkan dalam proses adsorpsi, dan yang terakhir air ditambahkan kadar O2 dalam proses aerasi. Hasil uji alat diperoleh bahwa pengolahan limbah dengan APLICASI mampu menurunkan parameter pencemaran air limbah. Sebelum proses pengolahan limbah diperoleh kadar CO2 sebesar 591,56 mg/L, pH 7, kadar COD sebesar 608,84 mg/L, TSS sebesar 470 mg/L, kadar logam Cr sebesar 2,5121 ppm, dan turbiditas 625 NTU, sedangkan setelah proses pengolahan limbah dengan APLICASI diperoleh kadar CO2 sebesar 80,96 mg/L, pH 7, kadar COD sebesar 107,88 mg/L, TSS sebesar 110 mg/L, kadar logam Cr sebesar 0,0538 ppm, dan turbiditas 28 NTU. Dari hasil tersebut diperoleh efisiensi 87,09% untuk penurunan kadar CO2, 82,28% untuk penurunan kadar COD, 76,60% untuk penurunan TSS, 97,34% untuk penurunan kandungan logam Cr, dan 95,52% untuk penurunan turbiditas. Sistem pengolahan limbah cair yang bertahap pada APLICASI terbukti efisien dalam memenuhi standar baku mutu limbah cair industri.