×
ABSTRAK
Latar Belakang Penyembuhan luka merupakan proses yang dinamis berurutan meliputi fase inflamasi, proliferasi, dan remodelling jaringan. Ketika urutan ini terputus, akan menyebabkan terjadinya luka kronis. Madu mempunyai efek osmotik, antioksidatif, bakterisida, dan antibiofilm. Prontosan® memiliki dua kandungan penting; Polyhexamethylene Biguanide (PHMB) dan Betaine yang efektif berpenetrasi, membersihkan, dan menghilangkan debris luka dan biofilm (0,1%). Madu dan Prontosan® merupakan obat antibakteri yang mempunyai efek terhadap pertumbuhan kuman pada luka kronis. Tujuan Penelitian Mengetahui perbedaan efek antara madu dan Prontosan terhadap pertumbuhan kuman pada luka kronis Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 32 sampel dari bakteri luka kronis yang diambil dari hasil swab dan dibagi menjadi 2 perlakuan, yaitu KP 1= kelompok perlakuan madu, KP 2 = kelompok perlakuan Prontosan® Hasil Penelitian Didapat jumlah pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 19 pasien (59,4%), perempuan 13 pasien (40,6%) dengan rata-rata usia 36,41. Pseudomonas aeruginosa merupakan jenis kuman terbanyak, sebanyak 13 pasien (40,6%). Jumlah kuman sebelum dan sesudah perlakuan madu dan Prontosan® 113,91. Jumlah kuman pasca perlakuan madu 74,9 (p<0,001) dan pasca perlakuan Prontosan® 55,7 (p<0,001). Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan pertumbuhan kuman pada luka kronis yang diberikan madu dan diberikan Prontosan®. Prontosan® lebih efektif dalam mengurangi pertumbuhan kuman pada luka kronis.
Kata kunci : luka kronis, madu, Prontosan