Bisnis jasa saat ini semakin beragam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat didukung oleh kemudahan dan kenyamanan yang diberikan dari teknologi yang semakin canggih sehingga merubah gaya hidup. Gaya hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern yang semuanya dilakukan serba praktis, termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan. Pada awalnya seseorang dalam mengkonsumsi makanan hanya dengan mendatangi rumah makan yang diinginkan, namun sekarang sudah tersedia jasa pesan antar makanan secara online yang lebih cepat serta menghemat waktu. Go-Food merupakan salah satu fitur layanan Go-Jek yang sistemnya telah terintegrasi di dalam aplikasi. Go-Food adalah layanan pesan antar makanan yang memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mengakses kebutuhan akan makanan dan minuman yang diinginkan konsumen. Keputusan dari pembelian makanan menggunakan Go-Food oleh konsumen tentunya berkaitan erat dengan faktor- faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian makanan tersebut.   Penelitian   ini   mengkaji   bagaimana   faktor   kualitas   pelayanan, kepercayaan  merek,  gaya  hidup,  citra  merek  dan  promosi  dapat  berpengaruh dalam keputusan pembelian makanan menggunakan Go-Food di Kota Surakarta. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi dilakukan dengan metode purposive yaitu di Kota Surakarta. Metode penentuan sampel dilakukan dengan non-probability sampling dengan teknik Judgmental sampling. Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 60 responden dengan menggunakan ketentuan sepuluh kali jumlah jalur (paths) yang mengarah pada model struktural.  Sumber data penelitian  ini  yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM dengan menggunakan alat analisis SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan  pembelian  makanan  menggunakan  Go-Food  dengan  nilai  t-statistik lebih besar dari t-tabel (3,224 > 1,96).  Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepercayaan merek dalam menggunakan Go-Food dengan nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel (7,846 > 1,96). Kepercayaan merek berpengaruh terhadap keputusan  pembelian  makanan  menggunakan  Go-Food  dengan  nilai  t-statistik lebih besar dari t-tabel (4,326 > 1,96). Gaya hidup tidak berpengaruh terhadap keputusan  pembelian  makanan  menggunakan  Go-Food  dengan  nilai  t-statistik lebih  kecil  dari  t-tabel  (0,782  <  1,96).  Citra  merek  berpengaruh  terhadap keputusan  pembelian  makanan  menggunakan  Go-Food  dengan  nilai  t-statistik lebih besar dari t-tabel (2,317 > 1,96). Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian makanan menggunakan Go-Food dengan nilai t-statistik lebih besar dari t-tabel (2,471 > 1,96). x Berdasarkan kesimpulan tersebut maka saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu diharapkan Go-Food lebih memperbaiki kualitas pelayanan dengan meningkatkan profesionalitas driver untuk menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan konsumen agar tidak terjadi kesalahpahaman, diharapkan Go-Food meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara memberikan tanggapan pada komplain yang diajukan oleh konsumen kepada driver sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap layanan Go-Food, diharapkan Go-Food meningkatkan kepercayaan merek dengan menambahkan layanan bagi konsumen untuk dapat melihat rating dan review dari setiap driver sehingga akan meningkatkan kepercayaan konsumen, diharapkan Go-Food meningkatkan citra merek melalui pencantuman  logo  Go-Food  di  setiap  merchant  yang  menjalin  mitra  agar konsumen mengetahui bahwa makanan yang ada di merchant tersebut dapat dipesan melalui Go-Food dan diharapkan Go-Food meningkatkan promosi dengan cara menyertakan masa berlaku promosi yang ditawarkan oleh pihak Go-Food maupun merchant.