Latar Belakang: Penyakit di kalangan anak-anak adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas terutama di negara-negara berkembang. Diperkirakan 13 juta bayi dan anak-anak meninggal setiap tahun di negara-negara berkembang. Di sebagian besar negara berkembang, kesehatan anak-anak sangat bergantung pada perilaku perawatan kesehatan ibu. Perilaku pencarian fasilitas kesehatan telah menurun di Jawa Tengah, Indonesia terutama keputusan ibu untuk mengunjungi dokter anak daripada dokter umum untuk anaknya yang sakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh persepsi ibu tentang diare pada anak balita ditinjau dengan Health Belief Model terhadap pemilihan jenis dokter.

Metode dan Subjek : Penelitian ini menggunakan studi analitik observasinal, dengan pen¬de¬ka¬tan¬ case control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta pada bulan Januari 2017. Besar subjek penelitian 164 orang dengan menggunakan fixed disease sampling. Variabel dependen adalah pemilihan jenis dokter dan variabel independen adalah persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi ancaman, persepsi manfaat dan persepsi hambatan. Pengumpulan data menggunakan wawancara kuesioner. Analisis data menggunakan analisis jalur.

Hasil: Pemilihan jenis dokter meningkat dipengaruhi oleh  persepsi ancaman ((b= 0.91; CI 95%= 0.24 hingga -1.57; p= 0.008), persepsi manfaat (b= 0.85; CI 95%= 0.19 hingga 1.50; p= 0.012). Pemilihan jenis dokter menurun dipengaruhi oleh persepsi hambatan (b= -0.67; CI 95%= -1.36 hingga 0.01; p= 0.053). Pemilihan jenis dokter dipengaruhi secara tidak langsung oleh persepsi kerentanan, persepsi keseriusan.

Kesimpulan: Pemilihan jenis dokter secara langsung meningkat dipengaruhi oleh persepsi ancaman, persepsi manfaat dan menurun dipengaruhi oleh persepsi hambatan. Pemilihan jenis dokter dipengaruhi secara tidak langsung oleh persepsi kerentanan dan persepsi keseriusan.