Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi oleh dominasi UMKM yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Maka dari itu, perhatian terhadap pertumbuhan dan perkembangan UMKM penting dilakukan melalui salah satu pengukuran kinerja yaitu efisiensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai efisiensi teknis, efisiensi biaya, dan efisiensi alokatif UMKM di Eks Karesidenan Surakarta tahun 2015-2016. Metode dalam penelitian ini menggunakan program Data Envelopment Analysis (DEA) dengan berorientasi input. Penentuan variabel input dan output dalam penelitian ini berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Dinas UMKM di masing-masing wilayah Eks Karesidenan Surakarta. Wilayah yang dapat dijadikan obyek penelitian hanya 5 wilayah dikarenakan keterbatasan data yang dimiliki Dinas UMKM. Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kerja, sedangkan variabel output meliputi omset, asset, dan keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari efisiensi teknis dan efisiensi biaya adalah sama. Nilai rata-rata efisiensi teknis dan efisiensi biaya UMKM Kabupaten Sukoharjo tahun 2015 sebesar 0,850 meningkat menjadi 0,864 di tahun 2016 dengan 6 sektor yang sudah efisien. UMKM Kabupaten Wonogiri dari nilai sebesar 0,746 meningkat menjadi 0,755 dengan 5 sektor yang efisien. Kabupaten Karanganyar juga meningkat dari 0,648 menjadi 0,735 dengan 5 sektor yang efisien. Sedangkan, 2 wilayah lain menunjukkan nilai rata-rata efisiensi diatas 50% namun menurun dari tahun 2015-2016. Efisiensi UMKM Kota Surakarta dari 0,692 menjadi 0,691 dengan 3 sektor efisien dan Kabupaten Sragen dari 0,592 menjadi 0,562 dengan 4 sektor efisien. Dari sisi efisiensi alokatif menunjukkan bahwa semua wilayah di Eks Karesidenan Surakarta sudah efisien karena bernilai 1,00 atau 100%. Hasil pengukuran efisiensi menunjukkan bahwa UMKM di Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar cenderung efisien, sedangkan UMKM di Kota Surakarta dan Kabupaten Sragen cenderung tidak efisien. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian pihak-pihak terkait terutama pelaku UMKM di masing-masing wilayah untuk meningkatkan nilai efisiensi UMKM agar tercipta kondisi yang efisien.