Firman  Sulistyo.  C0213026.  2018.  Praktik  Estetika  Dewan  Kesenian  Jakarta Pada Era Reformasi: Analisis Wacana Foucaultdian. Skripsi: Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Konstruksi estetika pada era tahun 1970-an didominasi oleh estetika gagasan Barat, yaitu humanisme universal. Estetika tersebut dikembangkan dalam kesusastraan Indonesia oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Pada perkembangannya DKJ dikenal sebagai sebuah lembaga yang memiliki gagasan estetika humanisme universal khas romantisme Barat. Hal tersebut terus dilakukan dan dikembangkan oleh  DKJ  hingga masa  reformasi  bahkan sampai saat  ini. Gagasan estetika humanisme universal tercermin melalui berbagai kegiatan yang diadakan   DKJ   dan   juga   karya-karya   terbitan   DKJ.   Bahkan   dalam   hal kepengurusan anggota, DKJ tak luput memasukan gagasan humanisme universal. Hal tersebut terlihat melalui mendominasinya tokoh-tokoh Manikebu dalam kepengurusan   DKJ   yang   dianggap   merupakan   tokoh   penting   humanisme universal.

DKJ dalam mengembangkan estetika humanisme universal tersebut melakukan  berbagai  cara.  Salah  satunya  adalah  dengan  melakukan  praktik larangan  yang terbagi  menjadi tiga,  yaitu larangan  kontekstual, subjektif,  dan objektif. Melalui ketika praktik larangan ini peneliti menemukan fakta bahwa DKJ dengan secara tersirat maupun tersurat hanya menghendaki karya-karya dan kegiatan kesenian yang mengusung gagasan estetika humanisme universal.

Pada analisis genealogis terlihat formasi diskursif wacana estetika dalam kesusastraan Indonesia. Wacana estetika sastra Islam sudah dimulai sejak periode sastra Melayu klasik. Dalam perkembangannya, wacana estetika tersebut mengalami pasang surut sampai pada era reformasi. Pada era reformasi, wacana estetika  Islam  tersebut  bertindak  sebagai  komentar  terhadap  wacana  dominan yang berkembang pada rezim reformasi. Komentar tersebut seakan-akan tidak membuat  sastra  wacana  Islam  menyimpang  dan  menentang wacana  dominan, tetapi memberikan kritik dan kecaman.