Latar Belakang: Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan periode penting guna mendukung petumbuhan dan perkembangan yang cepat. Penyimpangan aspek biopsikososial gizi ditengarai menjadi penyebab terjadinya anemia pada masa kehamilan yang berpengaruh hingga masa pertumbuhan anak bawah dua tahun.

Subjek dan Metode: Penelitian dilaksanakan di tiga Puskesmas di Sukoharjo. Tiga Puskesmas dipilih secara purposive sampling dengan jumlah populasi 670 ibu. Sebanyak 129 ibu terpilih, subjek merupakan ibu yang memiliki anak bawah dua tahun (12-24 bulan). Subjek diwawancara menggunakan kesioner terstruktur. Analisis multivariat menggunakan path analysis untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan secara statistik.

Hasil: Ada hubungan langsung antara tingkat kepatuhan TTD (OR=4.58; CI=3.14-5.85; p=0.001), BBL (OR=2.19; CI=0.77-3.50; p=0.002), dan status gizi ibu (OR=0.69; CI=-0.58-1.95; p=0.290) dengan perutmbuhan anak pada 1000 HPK. Ada hubungan tidak langsung antara tingkat dukungan suami (OR=-0.20; CI=-0.90-0.49; p=0.565), tingkat pengetahuan gizi (OR=0.94; CI=0.05-1.83; p=0.039), status infeksi (OR=1.21; CI=0.33-2.10; p=0.007), tingkat kepatuhan ANC (OR=1.88; CI=0.99-2.76; p=0.001), jumlah paritas (OR=5.73; CI=3.61-7.84; p=0.001), kategori usia ibu (OR=2.95; CI=0.82-5.09; p=0.007), asupan makanan sumber Fe (OR=-0.04; CI=-1.33-1.25; p=0.952), dan tingkat pendapatan keluarga (OR=0.49; CI=-0.25-1.21; p=0.195) dengan pertumbuhan anak pada 1000 HPK.

Kesimpulan: Terdapat hubungan langsung antara tingkat kepatuhan TTD dan BBL dengan pertumbuhan anak pada siklus 1000 HPK. Terdapat hubungan tidak langsung antara tingkat pengetahuan gizi, status infeksi, tingkat kepatuhan ANC, jumlah paritas, dan kategori usia ibu dengan pertumbuhan anak pada 1000 HPK.